jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...

Tuesday, December 20, 2011

BALI ADA KARENA ADA ORANG BALI


Bali terkenal dan harum bukan karena alamnya yang indah, bukan karena agamanya Hindhu, bukan karena budayanya yang unik. Bali mewujud dalam realita karena ada aktor dibalik semua itu. Aktor hebat itu adalah orang Bali

Orang Bali yang kebetulan berlatar belakang Hindhu, memang secara genetik dan turun temurun dalam usungan kehidupan berbudaya yang unik dan khas memiliki beberapa sifat unggul yang khas orang Bali.

Jika sifat sifat unggul orang Bali ini sirna akibat berbagai faktor maka Bali akan sirna pula. Tak peduli walaupun dibangun ribuan pura lagi atau jutaan upakara adat dan agama. Karena semua pernak pernik Bali itu hanyalah bersifat asesoris eksternal yang bersifat sementara.

Jika ingin membangun ajeg Bali. Maka harus digali sifat sifat unggul orang Bali, diangkat kepermukaan dan dilestarikan. Inilah internal core nya Bali. Pelestarian budaya yang dilakukan selama ini hanya pekerjaan di hilir. Tidak akan mampu mempertahankan ajeg Bali.

Budaya hanyalah proyeksi dari Desa Kala Patra dalam mengejawantahkan spirit Hindhu. Bali masih menyimpan segudang “ blue print“ budaya yang akan selalu selaras dengan masa depannya, asal orang Bali dengan sifat ke Baliannya tidak hilang.

Adapun sifat sifat khas dan unggul orang Bali tersebut adalah POLOS, CUCUD, JEMET, TRESNE, ASIH.

POLOS adalah kejujuran. Kejujuran yang sebenar-benarnya. Orang Bali pantang berbohong dan hampir tidak bisa berbohong. Sehingga orang Bali kentara kalau berbohong. Dia tak pernah berlatih berbohong, dia akan merasa tersiksa jika disuruh berbohong. Orang Bali lebih suka terus terang agar merasa ringan, walaupun ada resiko dengan berterus terang.

Jika semua aparat pemerintah sekarang ini ingin mengajegkan Bali, maka mereka harus terlebih dulu kembali merenungi dan memikirkan untuk mengajegkan sifat orang bali yang satu ini yaitu POLOS. Manakala mereka sendiri selalu belajar berbohong maka merekalah kelompok yang berdiri didepan untuk menghancurkan Bali.

CUCUD sifat bertanggung jawab. Tanggung jawab itu adalah tanggung jawab Karma. Orang Bali akan bertanggung jawab atas segala pekerjaan dan perbuatannya. Tak suka menghindar dari masalah. Sangat kesatria. Karena orang Bali percaya akan hukum Karma. Bahwa Karma tak bisa dihindari. Hukum energy ini kekal dan sempurna adanya. Karena itu orang Bali CUCUD. Orang Bali pasti akan membayar sesangi atau janji sekalipun saat dia berjanji tak ada yang tahu. Sifat inilah yang mengajegkan Asiti Bhakti kepada Hyang Widhi dan melahirkan salah satu unsur Tri Hita Karana yaitu PRAHYANGAN.

JEMET artinya kreatif dan suka bekerja berdasarkan kreatifitas. Orang Bali akan senang dan sangat rajin dan antusias jika diberikan ruang dan waktu untuk mengembangkan kreativitasnya. Orang Bali tak suka jadi buruh. Orang Bali pada dasarnya semua seniman. Makanya orang Bali peka, halus perasaannya, mudah tersinggung dan ngambul. Karena itu sekolah sekolah di Bali, sebaiknya memberikan banyak waktu dalam kurikulumnya untuk pengembangan kreatifitas anak. Tingginya nilai kehidupan berbudaya orang Bali tiada lain karena sifat yang satu ini yaitu JEMET.

TRESNE adalah sikap saling menghormati yaitu suatu sikap yang demokratis. Ini lah yang melahirkan salah satu roh dalam Tri Hita Karana yaitu PAWONGAN. Sikap menghormati orang lain ini menyebabkan Bali terkenal dengan keramah tamahannya. Orang Bali kalau berbicara jarang dengan muka seram dan serius. Orang Bali lebih suka tersenyum dengan siapa saja.

ASIH adalah sifat menyayangi. Rasa sayang ini tergambar bagaimana orang Bali membangun tata bangunan, tata desa, dan tata adat. Semua terkesan seolah olah penuh dengan sentuhan kasih sayang. Orang Bali jarang membuat bangunan yang kaku, sombong, angkuh dan tak bersahabat. Bangunan arang Bali begitu humanis. Sifat inilah yang menghidupi roh PALEMAHAN. Orang Bali tak suka menebang pohon sembarangan dan menyemblih hewan sembarangan. Semua itu haruslah untuk suatu persembahan Yadnya. Untuk suatu mengabdian yang lebih mulia.

Jadi manakala sifat sifat murni dan asli orang Bali ini hilang maka roh roh Tri Hita Karana juga akan hilang. Termasuk Bali akan sirna. Karena orang Bali sudah tidak ada. Yang masih ada tinggal dan hidup di Bali bukanlah orang Bali lagi sekalipun dia mengaku keturunan orang Bali karena sifat sifat sebagai orang Bali telah tidak dimiliki lagi.

Ajeg Bali adalah ajegnya orang Bali.

No comments:

jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...