jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...

Monday, April 21, 2014

BENAR SALAH ITU RELATIF


Pukul sembilan pagi di bulan Januari 2013, udara di kota Singaraja masih terasa dingin. Sesekali ayam jantan berkokok di kejauhan “ kuk...kuruyuuuuuk.......” memecah kedamaian alam. Butha mencoba merayap ke sungai disebelah rumahnya sekedar mencuci muka. Tuli menghampirinya sambil mengepit seekor ayam jantan. Dalam beberapa saat mereka sudah kembali duduk di serambi gubuknya. Tuli mengatakan pada Butha bahwa selama ini ia salah karena ia sesekali berjudi dan ia menyesal. Butha tampak mematung . Kedua telinganya yang tajam mencoba menangkap dengungan  bunyi sayap dua ekor  kumbang  yang aktif berseliweran diatas bunga bunga rumput yang berbau sengak.

Tuli : “ Butha ...aku sekarang menyesal .. karena selama ini aku sering berjudi menyabung ayam.. ..walaupun dengan taruhan kecil kecilan tapi membuat aku tak bisa menabung”.

Butha :” Kenapa menyesal ?”

Tuli :” ya.. seandainya  tidak.....aku sudah punya cukup uang, dan aku kasihan pada ayam ayamku yang mati hanya untuk kesenangan saja “.

Butha :” Bukan itu alasannya “.

Tuli :” Lalu ...apa ?”.

Butha :” Karena kamu kembali kemasa lalu”.

Tuli :” maksudnya ..apa ?”.

Butha :” Waktu tak mempunyai masa lalu dan tak mempunyai masa depan, waktu hanya mempunyai masa kini  , saat ini atau kekinian”.

Tuli : “Maksudnya apa.... ?.” Tuli jadi bingung.

Butha :'” Coba sekarang kamu mengingat masa lalu yang menyakitkan, maka saat ini puluhan jenis molekul hormon sedih akan berhamburan dalam tubuhmu. Dan itu akan memicu  sistem syarafmu, sistem kelenjarmu. Jantungmu akan berdetak lebih keras, napasmu akan memendek dan kelenjar lacrimalis dalam matamu akan melelehkan air, hidungmu akan merasa tersumbat karena aliran darah meningkat disitu dan kelenjar kelenjar disana mengeluarkan cairan. Semua hal itu terjadi saat ini, bukan di masa lalumu. Rekaman di otakmulah yang menyatakan itu sebuah masa lalu yang kamu buka lagi filenya. Padahal file itu sudah menjadi milik masa kini.

Tuli :.”..????”.

Butha :”  Kamu adalah kumpulan berjuta juta trilliun atom yang selalu melakukan perjalanan quatum, begitu juga alam semesta ini. Tak ada suatu kekuatan apapun yang mampu memposisikan ulang kedudukan perjalanan quatum atom atom itu keposisi sebelumnya.  Oleh karena itu waktu tak mempunyai masa lalu. Jika seseorang X bergerak  dari titik A ke titik B memerlukan waktu 10 menit. Lalu orang mengatakan bahwa titi A adalah masa lalu X  10 menit sebelumnya., padahal tidak. Jika X dikembalikan lagi ketitik A semula bukanlah berarti X kembali kemasa lalunya. Akan tetapi inilah posisi X yang baru. Sama dengan kamu pulang kampung bukanlah berarti kamu kembali kemasa lalu atau masa kecilmu dulu, tapi inilah posisimu yang terkini “.

Tuli: “ Jadi waktun itu tidak ada ..? “

Butha :'” Sebuah lukisan yang di buat th 1800an dianggap  sebuah karya masa lalu. Padahal posisi  atom atom pada lukisan itu saat ini tak sama dengan posisi atom atomnya saat lukisan itu  di buat. Masa lalu adalah sebuah imajinasi  saja, waktu tak mempunyai masa lalu. Oleh karena itu kamu tak usah menyesal  karena sebuah imajinasi. Kosongkan otakmu dari file file seperti itu karena kamu tidak harus hidup dalam imajinasi dan kamu bukan mahluk imajiner”.

Tuli:” Apakah waktu tidak juga mempunyai masa depan ..?”.

Butha :” Oh tentu tidak . Itupun sebuah imajinasi.  Ketika kamu tak mampu hidup pada kekinian  maka kamu akan melarikan diri kesuatu masa waktu imajiner yang lain, dan itu yang kamu sebut masa depan.”

Tuli:” Lalu kenapa ada hari, bulan, tahun dan sebagaianya ..?, apakah itu bukan waktu ..?.”

Butha :” Planet Bumi disamping berputar pada sumbunya, juga berputar mengitari Matahari. Bulan juga berputar mengitari Bumi, Bulan juga ikut berputar mengelilingi Matahari bersama sama Bumi.  Matahari bersama planet planet yang mengitarinya juga berputar pada garis edarnya di dalam Galaxy. Lalu Galaxy bersama bintang bintang di dalamnya beredar pada garis edarnya di alam semesta. Dari peredaran peredaran inilah orang membuat waktu apa yang disebut hari, bulan, tahun dan sebagainya. Itu semua adalah waktu buatan manusia, itu waktu palsu bukan waktu alam. Pagi  yang kamu sebut sebagai pagi kemarin sama sekali  bukanlah pagi saat ini”.

Tuli:” Bagaimana caranya orang bisa selalu hidup dalam kekinian ?”.

Butha :” Apabila kamu sesering mungkin membersihkan segala file file dan data data diruang otakmu. Beberapa tehnik meditasi mengajarkan cara cara itu. Pabila kamu sudah mampu menjadi sangat damai  dengan ketenangan yang dalam  maka kamu bisa menikmati kekinian yaitu sang waktu. Tetapi jika otakmu dan  pikiranmu selalu dipenuhi oleh  banyak data data dan file maka kamu akan sibuk berpacu dari  suatu  keadaan imajiner yang satu ke suatu keadaan imajiner yang lain, dan besar kemungkinan kamu hanyalah mahluk imajiner dan kehidupanmu sebenarnya adalah  sia sia”.

Tuli: “ Oooo berarti aku tak boleh menyesali  rasa salah masa lalu karena itu hanya imajinasi ?, lalu apakah benar dan salah itu ada ?. Kapan aku memperbaiki diri ?.” atau aku terus aja berjudi ...toh itu hanya semua akan menjadi imajinasi saja ..”.

Butha : “Ha...ha...ha...akan memperbaiki diri ? Berarti kamu sudah merancang subuah imajiner yang kamu sebut sebuah  masa depanmu, itu berarti saat ini  kamu bukan menjadi bagian masa kini, akan tetapi titipan sebuah masa imajiner. Jadi sekarang sebenarnya kamulah mahluk imajiner itu. Ha.. ha.. ha... Hentikan imajinasi masa depanmu  karena itu tidak ada, karena itu bertentangan dengan hukum alam. Hiduplah masa kini bersama sang waktu, selalulah merasa berkecukupan hati, jangan pernah menghakimi dan memberi  nilai kurang kepada dirimu agar kamu tidak lari melanglang buana ke waktu waktu imajinermu”.

Tuli:” OO begitu,.... berarti aku memaafkan penuh diriku dan aku mencintai diriku, aku harus menghapus file file masa laluku. Lalu apa yang harus kulakukan yang dianggap benar ?.”

Butha :” Setiap keadaan tertentu, di tempat tertentu dan waktu tertentu mempunyai suatu yang dianut sebagai kebenaran, tetapi pada keadaan yang lain, tempat dan waktu yang lain sesuatu yang dianut sebagai kebenaran tadi  bisa berbeda. Begitu juga dengan kesalahan. Dimedan perang orang saling membunuh dan itu dianggap kebenaran.  Dokter memberi obat antibiotik yang membunuh bermillyar millyar bakteri dalam tubuh seseorang itu dianggap  benar. Orang mandi memakai sabun dan itu akan juga membunuh bermillyar millyar bakteri di permukaan kulit dan itu dianggap benar. Tahun 1970an jika seorang pria berani mencium pacarnya di tempat ramai dianngap brutal, tapi sekarang  orang pacaran melalukan hubungan seksual dianggap biasa. Kenapa kamu begitu terpakau dengan hal itu. Bersikaplah hambar terhadap kebenaran dan kesalahan karena semua itu nisbi. Kalau kamu terlalu membela apa yang dianggap benar maka kamu juga pasti akan sangat  memusuhi apa dianggap salah. Pertanyaannya ,kapan kamu bisa memaafkan  ? Baik dirimu maupun orang lain ?. Sebelum kamu bisa memaafkan dirimu maka kamu sulit untuk memaafkan orang lain”.

Tuli :” okey...” sambil manggut manggut.

Hari sudah siang dan  udara terasa agak panas, maka keduanya bergegas dari serambi. Tuli pergi ke dapur memasak.
    

 










jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...