jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...

Saturday, December 28, 2013

APAKAH ILMU PENGETAHUAN ITU ?



Senja menumpahkan tujuh warna di lengkung langit barat. Galaxy  ini memang penuh pertunjukan. Sangat indah.

Obyek akan murni pabila saat memandang, kita biarkan obyek tersebut melenggang begitu saja kedalam pancaindra kita tanpa diganggu oleh pikiran. Dengan tanpa mencoba memikirkannya, tanpa mengomentarinya, tanpa mengulasnya dan tanpa membandingkannya, maka suatu obyek akan menampilkan kesejatiannya yang mengagumkan. Kalau pikiran kita aktif saat menikmati suatu obyek maka sejatinya kita sedang menikmati pikiran kita sendiri, bukan obyek di depannya. 

Wajah dan makna alam seutuhnya  akan tampil apa adanya  di depan sebuah kepolosan yang apa adanya juga. Seperti wajah anda akan jelas di cermin yang  bersih jernih, tanpa goresan, tanpa kotoran. Begitulah adanya. Pandanglah alam tanpa pikiran sama sekali, sekalipun hanya komentar kecil dalam  hati akan dapat  mengganggu keberadaan kesejatiannya, karena telah terdistorsi.

Kali ini Tuli dan Butha duduk di pematang sawah bukan untuk sepenuhnya menikmati langit senja, tapi sedang berbincang mengenai ilmu pengetahuan. Sambil mengoyang goyangkan kakinya, sembari kulit telapak kakinya menggesek gesek ujung ujung  tanaman padi  yang masih hijau, kedua bibirnya menjepit sebatang rumput, Tuli menoleh pada Butha dan bertanya.

Tuli :”  Butha …. menurutmu apakah ilmu pengetahuan itu ?”.
Butha :” Ha...ha... koko tumben kamu menjadi seorang akademisi ..?”.
Butha :” Ilmu pengetahuan adalah alam ini. Ilmu pengetahuan bukanlah  hanya meliputi  apa yang sudah diketahui, tapi juga apa yang belum diketahui,  apa yang akan diketahui dan  apa yang tidak akan pernah  diketahui.

Ilmu pengetahuan berlimpah di alam ini, kita bagaikan ikan yang hidup dan berenang di lautan pengetahuan.  Simbul  agama Hindhu untuk ilmu pengetahuan adalah Dewi Saraswati. Saras artinya terus mengalir tanpa henti. Wati artinya Wedha, artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan di alam ini terus mengalir tanpa henti, tak berawal dan tak berakhir.

Jika kamu memungut segenggam pasir, kamu bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari padanya , pabila kamu menyelidiki pasir tersebut sampai sedalam dalamnya. Juga jika kamu memetik sekuntum bunga perdu, padanya melekat banyak ilmu pengetahuan, pabila kamu menelaah perdu tersebut semakin dalam. Sekarang tergantung pada kita, mau belajar apa nggak... ?. Apapun bisa menjadi ilmu pengetahuan tergantung dirimu “.

Tuli :” Maksudnya ...ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang belum diketahui..itu bagaimana ?”.

Butha :” Alam ini  dan dirimu penuh ilmu pengetahuan, sebagian besar masih terdiam menunggu untuk diketahui, untuk disingkap dan diangkat kepermukaan sebagai ilmu pengetahuan. Oleh karena itu disebut penemuan.  Bukan penciptaan.  Jadi  semua ilmu pengetahuan lahir seperti itu, makanya ilmu pengetahuan itu bersifat dinamis. Ilmu pengetahuan itu ada dalam alam pikiran,  tertidur panjang.  Alam luar hanya  memberikan wangsit untuk membangunkannya . Newton memungut theori Gravitasi bukanlah di bawah pohon apel, tapi dari alam pikirannya. Pohon apel hanya memberi wangsit. Jadi sebelum Newton lahir hukum gravitasi itu sudah ada di alam, Newtonlah  hanya  menemukan dan memungut dari alam pikiran “.

Tuli:” Oooo...ya, tapi...apakah semua..ilmu pengetahuan itu penting ?”.

Butha :” Semesta ini  tercipta dari ilmu pengetahuan, di bangun dari bahan bahan ilmu pengetahuan, tersusun oleh ilmu pengetahuan, terdiri dari ilmu pengetahuan dan  memang  seutuhnya adalah ilmu pengetahuan.
Tidak ada yang tidak ilmu pengetahuan, tidak ada istilah ilmiah dan tidak ilmiah. Semua ilmiah. Tergantung kemampuan seseorang  mengilmiahkan.

Semua ilmu pengetahuan berguna.  Kemampuan untuk memilah milah mana ilmu pengetahuan yang urgen untuk berguna saat ini dan mana yang belum,  itu disebut Kebijaksanaan. Dan mengabdikan ilmu pengetahuan yang berguna  untuk kemanusiaan itu disebut  Kebajikan”.

Tuli :” Dengan cara  apakah  Ilmu pengetahuan seperti itu bisa didapat ?”.

Butha :” Dengan cara melihat dan mengamati  atau mengalami  secara langsung, dengan cara mendengarkan dari para pakar atau guru atau membaca tulisan pengalaman para pakar, dengan cara memikirkan, menganalisa  dan merenungkannya sendiri.  Tapi tidak semua ilmu pengetahuan bisa ditangkap orang atau tidak semua orang bisa menangkap ilmu pengetahuan. Hanya mereka yang telah siap untuk membuka hati dan pikirannya untuk menangkap ilmu pengetahuan. Kelompok orang orang ini disebut para terpelajar, adalah orang orang yang siap dan mampu menangkap wangsit alam. Setiap detik alam memberimu wangsit, tapi apakah kamu akan bangun dan sadar, itu belum tentu. Tidak harus kamu mempunyai guru atau buku atau sekolahan untuk menjadi terpelajar. Anthoni Van Leuwenhook  penemu mikroskoop  bukanlah seorang sarjana. Dia hanya buruh yang bekerja di sebuah toko kaca lensa di Inggris. …... dsbnya. Tapi dia menangkap wangsit alam dan dia  terbangun dari tidurnya. Dia sadar  karena memang dia membuka pikiran dan hati terhadap ilmu pengetahuan. Dia salah satu contoh orang yang terpelajar, disamping banyak yang lainnya “.

Tuli :” Aaah ..kalau begitu, bagaimana dengan para orang yang bergelar sarjana, apakah mereka bukan orang terpelajar ?”.

Butha :” Secara resmi mereka orang sekolahan. Sekelompok  orang yang telah mendapat kesempatan mendengar, menyaksikan, membaca ilmu pengetahuan yang telah ditemukan orang lain. Sekarang tergantung selanjutnya apakah mereka akan mengembangkan ilmu pengetahuan  itu  dengan penemuan penemuan yang baru. Maksudnya apakah  pikiran dan hatinya sudah terbuka untuk menangkap wangsit alam ?. Kalau tidak maka mereka hanyalah  pekerja  biasa  atau korban saja dari sebuah industri pendidikan. Mereka bukan termasuk kelompok terpelajar “.

Tuli :” Lalu …. apakah kunci sukses sebuah lembaga pendidikan ?.  Berhasil membuka hati dan pikiran siswanya untuk menangkap wangsit alam ?, alias menjadi penemu penemu baru ilmu pengetahuan ?”.

Butha :” Sebenarnya ..ya. Tapi tak semua orang memiliki gen gen yang bisa dibangunkan untuk menangkap wangsit alam. Sebagian besar hanya bisa menjadi pengguna  rutin ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari hari, alias pekerja”.

Tuli:”  seperti yang kau bilang, apakah benar ada ilmu pengetahuan yang tidak akan pernah diketahui ?”.

Butha :” Ha...ha... jelas... Bahwa kapasitas alam pikiran manusia dan otak manusia  terbatas, sedangkan alam ini sebagai gudang pengetahuan tak terbatas .Alam empat dimensi saja tak terbatas apalagi alam dimensi dimensi yang lebih tinggi”.

Matahari sudah tenggelam sepenuhnya, gelappun  merayap rendah di setiap permukaan. Tuli tak lagi bisa dengan jelas melihat wajah Butha dari  dekat. Tuli menuntun Butha pulang ke gubugnya.









 











jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...