kehidupan itu bertingkat tingkat

Setiap atom adalah kehidupan. Ada berbagai sub partikel atom di dalamnya yang selalu bergerak dalam keseimbangan yang harmonis untuk memproduksi energy. Atom pun berevolusi, Cuma memerlukan waktu milliaran tahun. Sub partikel atom itu antara lain Baryon, Gluon, Muon, Neutrino, Proton, Elektron, Quark, Photon, dll. Semua ini bergerak secara teratur , ber ubah ubah dengan cepat. Sangat simetri, keseimbangan antara kekuatan, elektrik , magnetic dan gravitasi di dalamnya begitu seimbang sehingga atom ini tampak utuh. Ini adalah kehidupan tingkat atom.

Jika atom atom ini berkumpul dan berikatan menjadi molekul, maka mereka membentuk senyawa tertentu , mereka membentuk ikatan kerja sama untuk kehidupan tingkat molekul.

Virus adalah contoh kehidupan tingkat molekul, karena hanya terdiri dari untaian molekul RNA atau DNA saja.

Begitu pula bila molekul molekul ini menyusun diri dan membangun ikatan kerja sama menjadi sebuah sel. Maka ia membangun kehidupan tingkat sel..Bakteri Amoeba yang menyebabkan penyakit Desentry adalah contoh kehidupan tingkat sel. Erythrocit ( sel darah merah ) kita adalah contoh kehidupan tingkat sel.

Sel sel berkumpul membentuk jaringan dan berikatan kerja sama adalah kehidupan tingkat jaringan. Binatang karang (Forifera ) adalah contoh kehidupan tingkat jaringan.

Seterusnya jika jaringan sel ini berkumpul dan membentuk ikatan kerja sama menjadi organ maka ia membentuk kehidupan tingkat organ. Organ hati, ginjal , jantung, otak dll adalah kehidupan tingkat organ. Organ ini mempunyai kehidupan spesifik dengan cara kerja dan fungsinya yang specific pula.
Transplantasi organ adalah suatu bukti bahwa organ memiki otoritas kehidupannya tersendiri.

Akan tetapi untuk membentuk tubuh ( body), maka organ organ ini harus bekerja sama secara harmonis dan seimbang, harus hidup secara damai, secara shantih, secara Homeostasis baik kwalitatif, kwantitatif maupun Ratio. Jika salah satu organ bekerja berlebihan atau malah sangat malas maka ini akan mengganggu kesimbangan, melanggar aturan homeostasis, melanggar shantih, menggangu equilibrium state dan terjadilah sakit.