Tuesday, December 8, 2009
Babat, Bibit, Bobot, Bebet. kemuliaan Reproduksi Semeton bali
Sebuah konsep reproduksi komprehensip dan holistic yang menjabarkan keagungan, kemuliaan nilai sebuah kelahiran manusia.
Babat
Babat artinya membuka jalan baru, memulai perjalanan, merabas apa yang akan menghalangi jalan, mempersiapkan jalan.
Babat juga berarti Babad, membuat silsilah ( pedigree) baru, untuk diteruskan entah sampai kapan. Membuat sejarah baru.
Babat juga artinya “ nyeliksik “ , mencari cari, memilih dan memilah. Mencari apa ? Mencari pasangan cinta, pasangan yang seperti dua sisi mata uang
Babat memerlukan kematangan baik bagi pria maupun wanitanya. Keduanya sudah mempertimbangkan segalanya dengan masak dan membangun komitmen yang kuat untuk membuka Babad Baru sebuah proses Reproduksi.
Babad adalah langkah pertama mengangkat sauh demi memulai pelayaran perahu kehidupan yang sebenarnya menuju keseberang tepian.
Kesadaran akan Nilai babat, sebagai tugas mulia ( Dharma ) yang memerlukan tanggung jawab besar. Disini semua keremajaan dengan segala kenangannya berlalu sudah. Sekarang keduanya memasuki dunia baru ( Grahastha).
Masa pertapaan Brahmacari sudah selesai, senjata Panugrahan sudah didapat yaitu pengetahuan dan ketrampilan untuk hidup. Sudah bisa mencari nafkah dan menghasilkan nafkah untuk hidup. Inilah pernikahan bertanggung jawab.
Bibit
Bibit adalah “Tresna”, “ Unteng Keneh”. Cinta yang bersemayam dan selalu hangat dan akan selalu hangat sampai kapanpun. Cinta yang bukan hanya glora Birahi sesaat.
Cinta Tresna adalah suatu yang misteri, tak ada kata yang cukup untuk mampu mengungkapkannya. Cinta Tresna adalah maha anugrah dari Hyang Widhi. Bersyukurlah mereka yang di karuniai Cinta Tresna.
Banyak orang mengejar Cinta Tresne kesana kemari seperti menangkap bayang bayang Bidadari, seperti mengejar FataMorgana, lalu merekapun kawin cerai kawin cerai. Mereka terlalu banyak membuang energy, mereka cepat lelah dan tua. Mereka tidak bahagia.
Cinta Tresna membuat orang siap menjadi debu sekalipun demi sang kekasih. Jika kedua Cinta Tresne ini bertemu tak ada yang mampu memisahkannya. Mereka hanya mampu memisahlan badannya saja tapi Cintanya tidak.
Layon Sari tak akan bisa dipisahkan dengan JayaPrana walaupun kematian membatasinya. Dewi Sintha dan Rama Dewa tak akan terpisahkan oleh sejarah.
Berdosalah mereka yang memisahkan Cinta Tresna, cinta yang diridoi seluruh alam semesta.
Bisma telah mencampakkan Cinta Tresna Dewi Amba demi mempertahankan sumpahnya untuk tidak menikah seumur hidup. ( ini order ibu tirinya Dewi SetyaWati terhadap ayahandanya Prabu Santanu).
Apa yang terjadi. ? Bisma satria perkasa gugur di padang Kuru Setra ditangan Sri Kandi titisan Dewi Amba.
Prabu Pandhu raja AstinaPura melepaskan panah kepada dua ekor kijang yang sedang bercinta. Apa yang terjadi ? Prabu Pandhu tewas saat sedang bercinta.
Jika dua Cinta Tresna bersatu adalah persatuan dua kesucian yang abadi. Jangan coba coba menggangu dan memisahkannya. Anda akan berhadapan dengan alam semesta.
Bibit bukan perkawinan antara ganteng sama cantik, kaya sama sugih, berkasta sama mekasta, agama A sama agama A, unggul sama unggul. Manusia bukan sapi, bukan babi mencari bibit unggul.
Rekayasa reproduksi kedokteran modern dengan donor sperma, donor ovum dan lain lain tidak lebih dari peternakan badan badan manusia
Perkawinan bukan untuk melahirkan badan manusia tapi perkawinan untuk melahirkan manusia. Perkawinan tanpa cinta adalah pemerkosaan yang diresmikan.
Birahi dan sek saja hanya pantas untuk mereka yang masih buta dengan Cinta. Aktivitas mereka tidak lebih baik dari hewan.
Sek dalam Cinta Tresna adalah pertemuan dua energy yang benderang cahaya menerangi alam fisik, alam psikis, alam emosi dan alam spiritual. Semerbak keindahannya menyempurnakan ketiga dunia. Seluruh alam akan bertepuk tangan dan sepertinya Dewa Dewapun ikut bersukacita. Inilah Yoga yang paling sempurna. Mereka akan tetap awet muda.
Bertemunya kedua bibit Tresna ini memang tidak mudah tergantung karma anda pada kehidupan masa lalu.
Bobot.
Bobot adalah masa pengisian ( Loading process ). Pengisian hari hari dengan keindahan dan cinta. Anak anak yang lahir dari cinta dan kedamaian adalah roh roh mulia dari planet planet rohani.
Pengisian intelegensi emosional ( EQ) dilakukan oleh ibu sampai usia 6 tahaun. Setelah itu pemgisian intelegensi rasio ( IQ) oleh ayah sampai usia 18 tahun.
Disinilah ayah belajar menjadi suami dan bapak yang sepatutnya. Oleh karena itu sang ibu dan anak adalah guru guru yang diturunkan dari langit Illahi , keduanya adalah maha karunia. Hormatilah keduanya sebagai maha anugrah. Jangan coba coba menyentuh mereka dengan pelecehan dan kekerasan. Kalau ini dilakukan ber ulang ulang dan tanpa mau sadar berarti semeton tidak lulus sebagai suami dan ayah dalam masa kehidupan ini. Pengulangan akan dilakukan dalam kehidupan berikutnya.
Sang anak akan belajar mendaki lereng kehidupan bersama sang ayah( Sang Guru Rupaka) dan juga belajar menuruni lembah kehidupan bersama Sang Guru.
Sebagai Guru Rupaka maka semua kebisaan buruk saat remaja sudah harus ditinggalkan.
Bebet
Bebet adalah pengembangan ( Exstention). Pada masa ini orang tua hanya sebagai Tut Wuri Handayani. Biarkanlah anak berkembang menjadi dirinya sendiri. Jangan membebankan cita cita semeton yang belum tuntas padanya. Jangan mencetak dia. Percayalah bahwa dia akan menjadi lebih baik dari kita.
Setelah itu semeton mencakupkan tangan kelangit karena tugas tugas hidup telah selesai. Alam Wana Prastha dan Bhiksuka sudah menanti.
Konsep reproduksi ini mengandung nilai kemuliaan yang tinggi. Galilah kemuliaannya semasih ada kesempatan. Kalau tidak akan menyesal kemudian.
Reproduksi adalah sebuah kuburan dimana kemuliaan dapat digali disitu atau anda akan terkubur selamanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment