jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...

Wednesday, November 9, 2011

APAKAH REALITAS ITU ?


Apakah sebatang kayu berwarna merah sepanjang 1 meter, memang realitasnya demikian ? Apakah ini sebuah persetujuan global untuk mahluk Bumi karena relatif mempunyai alat pengindra dan struktur dan cara kerja otak yang hampir sama? Apakah pengukuran ini sama dengan sesosok mahluk bintang ? Mereka berasal dari lingkungan fisika dan kimia yang sangat berbeda. Mungkin saja mereka dapat melihat sinar radiasi dan kita ternyata tidak

Ketika kita demam kita merasa kedinginan dan segera mengambil selimut, sementara orang sehat di sekeliling kita tidak melakukan itu ?. Realitas sekitar kita tidak dingin, tapi kita merasa kedinginan. Kekacauan ini karena kekacauan pusat pengatur suhu di Hypothalmus kita. Sepertinya kalau Hypothlamus di obok obok kita bisa merasa kedinginan dalam cuaca panas atau sebaliknya merasa gerah kepanasan dalam suasana dingin? Ini yang menyebabkan kenapa binatang binatang ada yang suka di kutub dan ada yang suka di daerah tropis ?. Jadi realitas itu internal apa eksternal ?

Salahkah orang yang buta warna merah mengatakan warna merah itu putih atau abu abu. Mana realitas yang benar? Siapakah yang pantas sebagai kontrol atas realitas. Apakah sesosok mahluk bintang ? Bagaimana realitas menurut para hewan, para tumbuhan atau para mahluk renik ?

Menurut Lobsang Rampha seorang Buddist tibet, mahluk mahluk tertentu dapat melihat hantu dan sejenisnya, seperti misalnya anjing dan kucing. Sehingga dia meraung raung pada saat tertentu. Karena dia memiliki mata ketiga (Third.eye). Begitu juga orang orang yang dilatih untuk mengaktifkan mata ketiganya yang berada di sela sela kening dapat melihat pancaran Aura.

Dalam perang Barata Yudha, Arjuna yang tidak percaya terhadap perwujudan Khrisna sebagai Tuhan. Maka pada saat itu Khrisna memberikannya Shaktiphata kepada kedua mata manusia biasa Arjuna menjadi mata yang mampu melihat Khrisna dalam wujud Tiwikramanya. Mahluk amat dan teramat besar, sehingga Arjuna dapat melihat bintang bintang dan planet planet bergerak dan lenyap begitu saja di mulut Khrisna bagaikan Black Hole.

Tampaknya apa yang disebut realitas itu begitu nisbi. Sehingga timbul pertanyaan apakah pengukuran pengukuran kwantitatif masih diperlukan dalam perhitungan perhitungan ilmiah ?, jika ukuran ukuran realitas tersebut bukanlah realitas yang sahih ?

Apakah kita tidak lebih dari ikan ikan dalam aquarium yang berdebat dengan sengit tentang bagaimana realitas daratan itu ?. Atau kita perlu terbang ke galaxy galaxy untuk menemukan realitas kontrol ?

Menurut Stephen Haucking ruang dan waktu di alam ini melengkung, disebut lengkungan 4 dimensi. Permukaan bumi sebenarnya melengkung karena bumi ini bundar. Begitu juga ruang atmosfir dipermukaan bumi ikut melengkung. Demikian juga semesta ini mengambil wijud bundar sehingga ruang dan waktu di dalamnya melengkung.

Seperti sudah disampaikan menurut theory Dawai ada 10 dimensi ruang alam , 3 dimensi eksis dan 7 dimensi yang lainnya menggulung. Sedangkan dengan perhitungan quantum dari Feymen ada 10 pangkat 150 dimensi alam, sehingga dapat dimengerti bahwa sebuah alam bisa saja tiba tiba muncul dari ketiadaan. Ini adalah hukum alam yang jika hukum hukumnya berjalan pada set set hukum alam yang benar dia akan berjalan secara otomatis. Tidak ada yang namanya keajaiban dan mujizat. Semua adalah Sains.

Hindhu mengatakan semua ini adalah Brahman sendiri. Semua adalah Brahman. Tak ada satu partikel quatum pun yang dapat bergerak tanpa energy Brahman di dalamnya. Sesuatu dalam diri kita yang sedang mengamati realitas adalah Brahman. Brahman mengamati Brahman. Kitalah menciptakan realitas ini. Kitalah sang pencipta realitas itu. Untuk merealisasikan Brahman dalam diri, Hindhu punya banyak metode. Dunia ini bukanlah realitas. Dan Hindhu menyebut alam siluman ( Merchapada).

1 comment:

Irmak said...

Realitas menguap atau terbentuk kala pikiran/kesadaran menghendaki.
Benarkah bulan hanya ada kalau kita melihatnya? Einstein merenungkan pertanyaan tsb berulang kali.

Manusia hanya melihat apa yg seharusnya ada di sana, bukan melihat apa yg ada di sana.

jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...