Pagi berikutnya Tuli sedang mengangkat cangkir kusam
dengan sisa kopi kental didasarnya,
sembari mengisap puntung terakhirnya. Ia
menatap sekuntum anggrek ungu yang mekar di halaman. Ada dua kumbang terbang diatasnya.
Langit Desember kelabu membuat matanya tidak silau. Dia berfikir sejenak,
siapakah yang datang diam diam dimalam hari membuka kelopak kelopak anggrek
itu, yang dia tahu kemarinnya masih kuncup.
Inikah muzizat ? Besok besok bunga anggrek itu akan layu dan kelopak
kelopaknya akan luruh ketanah. Apakah semua yang tampak ini nyata ?. Dalam
penantian jawabannya jauh dari lubuk hatinya, tiba tiba Butha keluar dari kamar
gedegnya dan berdehem. “ Heemm kamu
sedang memikirkan apa ?”.
Tuli : “ Hai
Butha kopimu sudah tersedia,
masih hangat . Aku sedang memikirkan realitas “.
Butha : “ Wah berat amat tampaknya. Maksudmu apa sih ?”.
Tuli : “ Maksudnya …..... apakah realitas ini nyata ?”.
Butha menegak kopi
hangat dua kali, lalu ia menggeleng gelengkan kepalanya.
Butha :” Dunia kita ini, maksudnya alam semesta atau universe
adalah alam 4 dimensi. Ada lebar, panjang, tinggi dan ada waktu. Ini disebut White Matter oleh para ahli atom. Maksudnya massa
putih atau opaque . Masa yang dapat di
uji dengan hukum hukum fisika. Besarannya hanya 4 % dari total energy
semesta. Sisanya Dark Matter, tak dapat di uji dengan hukkum hukum fisika.
Besarannya 23 %. Dan sisanya lagi 76 % disebut Dark Energy sesuatu yang masih sangat gaib di dunia fisika
atom.”
“ Heemmm …...”.
Butha meneguk lagi kopinya, memandang kelangit kelabu. Beberapa burung
hitam berdansa di ketinggian 100 meter,
menari dalam berbagai formasi sambil menahan hentakan gravitasi. “ Nature is very beautifull and miracle “ desahnya dalam hati.
Butha :” Tuli
bahwa White Matter itu disusun oleh molekul 2, dan molekul2 itu disusun oleh atom2. Dan atom2 itu disusun
oleh subpartikel2 atom. Dan sub
partikel2 itu disusun oleh subpartikel lagi yang lebih kecil. Katanya para ahli sub partikel terkecil namanya
Quark. Potensi listriknya hanya 1,4 x 10
pangkat -34 Joule/detik. Tak bisa lagi
di pecahkan menjadi sub partikel yang lebih kecil.'
“jadi kalau sebuah
batu atau tubuh manusia dipecahkan sampai bagaian paling kecil maka hasilnya
adalah Quark . Jadi bahan dasar alam semesta kasat mata ini adalah Quark.”
Tuli :” Oooooo.........
tapi apakah atom itu nyata ?”
Butha :” Tentu tidak Tuli. Itu hanya model. Tidak seorangpun ahli fisika
atom pernah melihat atom di laboratorium. Itu adalah model yang mendapat
persetujuan dari perkumpulan mereka. Karena dari pengujian dan perhitungan
matematis, model2 tersebutlah yang
menghasilkan angka angka yang paling
mendekati apa yang diinginkan”.
Tuli :” Berarti tubuh kita ini hanyalah sebuah model
saja. Kalau kita mati kemana …...model itu ?”.
Butha :” Lalu kalau
kau mati...... kau akan kehilangan hanya 4% dari total energymu, atau
cuma kulitnya doang, White Matter saja yang berubah. Dan sisanya 96 % kayaknya sih masih ada.
ha...ha....”.
Tuli :” Aaaaaahhh......... aku serius. Apakah bunga
anggrek ungu itu adalah nyata Butha ?” Tuli menunjuk kehalaman, walaupun tentu dia tahu Butha tak
akan mampu melihat.
Butha :” Sebuah
realitas yang kamu maksud itu ditentukan oleh 3 hal. Pertama obyek, kedua
pancaindra dan ketiga pikiran. Sebuah
obyek akan terdistorsi 3 kali. Pertama
terdistorsi oleh alam , kedua terdistorsi oleh pancaindra dan yang ketiga
terdistorsi oleh pikiran.”
Tuli :” Maksudnya ...apa..? Terdistorsi itu apa …....?”.
Butha :” Pertama
bahwa cahaya di alam ini tidak bergerak lurus., karena dipengaruhi oleh
gravitasi. Sebab cahaya itu adalah partikel photon yang memiliki masa juga
walalupun sangat kecil. Gravitasi Ini akan mendistorsi realitas walaupun sangat
kecil. Begitu juga jarak dan kualitas pencahayaan mempengaruhi
realitas obyek. Kedua tentu kualitas
pancaindra berpengaruh. Kalau mataku
buta seperti ini tentu obyeknya akan kabur atau tak tampak. Ketiga pikiran akan
mengubah obyek sesuai yang diinginkannya. Misalnya kamu melihat istrimu cantik,
karena kamu menginginkannya seperti itu, padahal mungkin belum tentu menurut
orang lain.”
Tuli : “ Aaah aku pusing...... Butha. Maksudnya bunga anggrek itu memang benar ada
…...??”
Butha :” Bunga itu
ada .. karena kamu ada. Coba kamu tidur nyenyak maka bunga anggrek itu lenyap.
Karena pancaindramu dan pikiranmu tidak
terkonsentrasi lagi pada bunga itu. Begitu kamu bangun dan melihat dengan
konsentrasi pada pancaindra dan
pikiranmu..... maka bunga itu ada lagi.”
Tuli :” Oooooo....... berarti realitas itu adalah
kesadaran.... apakah barangkali begitu Butha ?”.
Butha :” …..Mmmmmm....... hampir “.
Tuli :” Mmm lho..... kenapa hampir ?.
Butha :” ...Apa yang kamu maksud kesadaran ?.
Tuli :” Pikiran ...”.
Butha :”... Ya … makanya hampir “
Tuli :” Kenapa …?”
Butha : “ Realitas yang kamu maksud ini adalah realitas
semu. Realitas semu adalah permainan pikiran. Pikiran akan memaksa pancaindra
untuk merealisasikan sebuah realitas yang diinginkan oleh pikiran. Tapi pikiran
bukanlah realitas sejati. Dan juga
kesadaran yang bersumber dari pikiran bukanlah realitas sejati.”
Tuli :” Tapi …. realitas sejati itu apa ?”.
Butha :” Aku tidak tahu....aku belum pernah
mengalaminya, ….keadaan tanpa pikiran
dan tanpa kesadaran “.
Tuli :” Waaahhh mati dong ….....”.
Butha :” Ya
….apakah kamu masih ingat sebelum kamu lahir ke dunia?”
Tuli :” tidak....”
Butha :” Kalau
ya.... itulah realitas sejati “.
No comments:
Post a Comment