Bali memang tanah 24 karat. Bali bagaikan berlian bening
yang kuat, membuat orang tahan berlama
lama menyentuhnya. Tanah dari para leluhur yang hebat. Diatas segalanya dunia
tak cukup hanya dengan bertepuk tangan untuk Bali, setiap orang akan merasa
terhenyak disini pada kedalaman yang
sulit dimengerti, seperti berada pada
rahim ibunda.
Daun daun muda yang ranum di pucuk pucuk pepohonan masih
khusuk dalam pelukan pagi. Langit
setipis kaca masih tanpa sebuah
matahari. Sementara Tuli timbul dan tenggelam
diantara embun embun semak yang
dingin. Dalam benaknya Tuli ingin menemui Butha untuk sebuah pertanyaan yang
mengganggu tidurnya semalaman, yakni apakah sebenarnya batas antara kehidupan
dan kematian ?.
Seperti sebuah jejaring telepati, kegelisahan Tuli telah
membangunkan Butha lebih pagi. Ia berjongkok di halaman, masih dengan sarung
setinggi bahu.
Tuli :” Hai...
Butha ...kau bangun lebih pagi dari biasanya “.
Butha :” Ya... karena kau menyimpan sebuah kegelisahan...
bukan “
Tuli berguman dalam hati :” Butha memang manusia ajaib .
Sepertinya dia mampu mendengar setiap atom “. Tanpa ingin mengetahui lebih jauh
Tuli mendekati Butha.
Tuli :” Ya …..aku...aku....ingin bertanya padamu. Aku
menjadi bingung semalaman . Ini pertanyaanku yang sudah lama kukubur, tapi rupanya sekarang ia
bangkit dan benar benar mengganggu. Apa sebenarnya batas kehidupan dan kematian
?.
Butha :” Hemmm.........aku sudah mencoba mencari
jawabannya sebelum kau sampai kesini”.
Tuli :” …..ha...??????”
Butha :” Kau kan
tahu..... bahwa setiap inti atom terdiri dari
kumpulan Proton. Dan Proton ini terdiri dari kumpulan sub partikel atom
yang lebih kecil..seperti Quark misalnya. Subpartikel ini terikat begitu
kuatnya oleh 4 kekuatan, yaitu medan elektromagnetik, tarikan gravitasi, tenaga
inti lemah dan tenaga inti kuat. Ini
yang membuat atom begitu stabil. Tapi jika jumlah Proton dalam inti atom
melebihi 80 maka ia mulai tidak stabil. Para ahli menamai atom tersebut memiliki potensi
radioaktif”.
“ Nah … apakah yang membuat prilaku subpartikel tersebut
seperti itu atau sedemian rupa, mau terikat selamanya dalam 4 kekuatan inti
atom ?. Itu tidak lain adalah kesadaran. Itulah kehidupannya. Kesadaran dan
kehidupan tingkat sub partikel .
Tuli :” Lalu....? Bagaimana atom ?.”
Butha :” Atompun ...memiliki kesadaran tingkat atom. Sebuah molekul air terdiri dari 2 atom
Hydrogen(H2) dan 1 atom Oksigen (O) menjadi H2O. Jika
komposisi atomnya diganti maka tidak terbentuk molekul air. Jadi kenapa
prilaku atom tersebut seperti itu ?. Itulah kehidupan. Itulah kesadaran.
Kehidupan dan kesadaran tingkat atom.
Jadi atom adalah sebuah individu yang mempunyai prilaku tersendiri”.
Tuli : “ ..terus bagaimana molekul...?.
Butha :” … Zat zat tertentu, atau protein protein
tertentu haruslah disusun oleh molekul molekul asam amino yang tepat. Jika
susunan molekul asam aminonya dirubah
maka proteinnya akan berubah sifat fisk dan kimiawinya. Inilah kesadaran molekul. Kehidupan molekul.”
” …..Kau tahu yang namanya Virus ?. Mahluk sangat mini
yang hanya terdiri dari beberapa molekul saja.
Ada yang namanya Virus DNA hanya terdiri dari beberapa helaian DNA dan
Virus RNA hanya beberapa butiran RNA.
Virus ini dapat bergerak, menghindari
panas, menghindari serangan anti body dalam tubuh, dapat memperbanyak
diri atau berkembang biak. Ini hanyalah mahluk tingkat molekul. Kesadaran
tingkat molekul “.
Tuli manggut
manggut setengah mengerti :” Lalu
bagaimana sel..?”
Butha :”... Sebuah
sel terdiri dari sekitar satu milliar molekul. Sebuah sel menyimpan bermillar
millyar kecerdasan. Setiap sel itu
memilki kecerdasan tersendiri yang belum diketahui orang . Sel sel darahmu sangat cerdas , juga sel sel yang lain
seperti sel usus, sel tulang ,sel syaraf dan sebagainya. Kalau tidak cerdas
maka ras manusia sudah lama punah. Jika
kamu terluka maka akan terjadi kesibukan sel sel yang sangat kompleks untuk menutup
luka tersebut tanpa kamu ketahui, Sel sel pembeku darah akan datang berkumpul
di tempat luka, sel sel otot disekitar
kulit dan pembuluh darah akan berkerut untuk menutup luka. Zat zat hormon, zat enzyme dan zat zat
antibody akan serempak dan kompak datang
bergotong royong untuk melindungi luka. Tidak kurang gesitnya sel sel darah
putih berkerumun untuk memperbaiki luka.
Dalam 3 samapi 5 hari lukamu sembuh. Sel sel itu adalah kehidupan dan
kesadaran tingkat sel. Sebuah kehidupan
yang sangat komplek dan menakjubkan.”
Tuli ;” …. Wah..wah ..lalu apa yang selanjutnya …?”
Butha :” ...Sel sel yang sejenis dalam bentuk dan fungsi
biasanya berkumpul membentuk jaringan, seperti jaringan ikat, tulang, pembuluh
darah, syaraf dan sebagainya. Kehidupan tingkat jaringan ini lebih komplek dan
terorganisir membentuk kehidupan jaringan. Mereka seperti kumpulan masyarakat
sel yang mempunyai peraturan peraturan tersendiri, karena selsel ini
berinteraksi dengan sel sel kumpulannya dalam hubungan yang harus selalu
harmonis maka mereka punya batas batas aturan. Mereka berkomunikasi dan
berinteraksi lewat molekul molekul yang mereka buat sendiri secara sangat
sangat khusus. Sungguh sesuatu yang sangat indah dan tentu juga sesuatu yang
sangat luar biasa mengagumkan.”.
Tuli:” Apakah
jaringan ini ...akan berkumpul algi ?.”
Butha :” Ya.... jaringan jaringan sel sel ini akan
berinteraksi lagi satu sama lain membentuk organ organ seperti organ hati,
organ ginjal, organ otak dan sebagainya. Ini adalah kehidupan dan kesadaran
tingkat organ. Organ adalah masyarakat sel yang sangat unik, spesifik. Tapi
setiap organ akan berkomunikasi dan berinteraksi dengan organ organ lainnya
lewat zat zat hormon, enzyme, nerotransmitter, komplement, zat antibodi, sel
sel darah dan sebagainya. Mirip sebuah
dunia dengan segala aktivitasnya. Kamu terdiri dari sekitar 60 - 100 trilliun
sel yang tidak pernah tidur mengabdikan diri untuk sesuatu yang kau sebut
sebagai kehidupanmu, tanpa pernah kau pedulikan. Pernahkah kau menyadari hal itu...?”
Tuli menggelengkan
kepalanya dengan mulut setengah menganga.
Butha :” Dalam
ususmu terdapat lebih kurang 10 - 100 trilliun bakteri yang hidup komensal,
artinya numpang hidup disitu tanpa mengganggumu
dan bahkan membantumu untuk mencerna makananmu. Dan setiap kamu makan
kamu memasukkan paling sedikit 3 milliar
bakteri tanpa kamu sadari, dan bakteri ini akan dimusnahkan oleh bakteri
komensal dalam ususmu. Dan bila kamu gosok gigi atau mandi maka kamu sedang
memusnahkan ratusan juta kehidupan renik yang mungil dan lucu yaitu yang
bernama bakteri komensal itu”
Tuli :”.....????”.
Butha :” Begitu juga masyarakat manusia bersama jutaan
masyarakat mahluk lain di planet ini
memerlukan interaksi yang harmonis dan seimbang untuk kelangsungan
kehidupan sebuah planet, sama seperti masyarakat sel dan masyarakat renik yang
lain dalam tubuhmu. Begitu juga pergerakan planet planet pada garis edarnya di
alam semesta adalah sebuah kesadaran tersendiri
yang tetap sebuah misteri, Juga
pergerakan bintang bintang dan galaksi galaksi pada garis edarnya adalah sebuah
kehidupan dan keasadaran tingkat mereka.
Dan begitu pula Universe kita dengan Universe yang lain, karena Bing Bang
pastilah tidak hanya sekali, jika memang theory Big Bang itu benar.”
Tuli :” Jadi … Ohh ..Butha tidak jelas ada batas antara
kehidupan dan kematian …?.”
Butha :” Bukan..... memang tidak ada istilah kematian di
alam semesta. Semesta ini hidup dan selalu hidup selamanya dalam keabadian yang
disebut dengan istilah Ananta. The God
Never Die. Kematian hanya ilusimu saja. Maka berbahagialah kamu Tuli
….ha...ha...”
Tuli : “ Kayaknya
hari ini kamu sedikit lebih waras Butha...., didepanmu saat ini semua egoku terasa menguap
perlahan. Sekarang aku merasa aku adalah
sebuah mahluk semesta yang tak
terpisahkan dari keabadian. Aku adalah
bagian tunggal dari satu kesatuan kehidupan semesta. Aku bukan pecahan kecil
yang terbuang yang harus tertatih berjuang sendirian, kesepian, menggigil
kedinginan di sebuah galaksi antah berantah. Selama ini Egois kecilku telah membenamkan aku kedalam kepengapan himpitan kepicikan,
sehingga aku selalu merasa kecil, ringkih, rapuh . Semua itu membuat aku selalu
was was gelisah ketakutan”.
Bagaikan lukisan Monalisa Butha melemparkan senyuman
mistrius penuh makna tepat kewajah
Tuli. Dari sudut matanya Butha menumpahkan
senyuman rasa kasih bagaikan tumpahan
air jeram penuh gula gula. Manis sekali.
No comments:
Post a Comment