jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...

Tuesday, October 1, 2013

apakah masa lalu itu hilang ?



Desember  benar benar telah memindahkan laut. Air bagaikan tertumpah dari langit. Seharian penuh. Gema tembang doa dari kejauhan harus meliuk liuk diantara tetesan tetesan air yang tak terputus, sehingga terdengar sayup sayup sampai.

Burung burung kecil pada menahan diri di persembunyiannya masing masing. Lapar pasti. Dingin merendam tulang dua orang yang sedang duduk diserambi sebuah gubuk. Tuli dan Butha. Hujan tropis yang khas.  seluruh populasi sel sel tubuh Tuli dan Butha sudah beradaptasi sejak dulu. Tuli memandang lekat sungai sungai kecil yang tiba tiba terlahir di halaman, bagaikan bayi bayi mungil yang lincah. Sungai sungai kecil ini  menghanyutkan  dirinya kemasa lalu, ketika ibunya pergi untuk selamanya bersama adik perempuannya yang sedang dilahirkan.
Timbul  dalam benaknya untuk menanyakan pada Butha, apakah sebuah masa lalu itu hilang ?.

Tuli :” ...Butha..hmmm , hujan selebat ini membuat hutan hutan tropis berganti kulit..” Tuli memandang Butha  yang sejak tadi duduk mematung  dengan kedua lututnya menempel di dada, mencoba menghangatkan kedua paru parunya.

Butha :” Ya … sekarang saat hybernasi ..he ..he..”.

Tuli:” ..Butha … aku teringat masa masa yang telah lewat  ketika kita masih kanak kanak. Apakah semua itu menghilang begitu saja, Butha.. ?”.

Butha :” Maksudmu apa..... ? . Apa kau tidak merasa berkecukupan dengan hari ini ? Kenapa kau ingin kembali kemasa lalu ? Takutkah kau dengan masa depan ?”

Tuli ;” Oooh tidak,  aku ingin menanyakan padamu, apakah alam masih menyimpan masa lalu “?.

Butha :” Oo...hmm... Jika kamu masih bisa menyimpan potret  masa kecilmu. Maka alam jauh lebih pintar dari itu”.

Tuli :” Maksudnya.. ?”

Butha :” Ya... Orang bisa menyimpan rekaman sebuah cinema, menyimpan film film dokumenter perang dunia ke II misalnya atau sebuah kisah film tua dimana semua pemerannya kini telah meninggal dan sebagainya. Atau pikiranmu masih bisa membayangkan dengan jelas wajah ibumu yang sudah tiada. Semua itu bisa karena alam juga sudah menyimpannya dengan rapi. Kalau alam sudah menghapusnya maka kamu tak bisa lagi menyimpannya atau mengingatnya. Tuli.... seluruh alam ini sesungguhnya terikat dan saling terkait dalam sebuah jaringan supermaya raksasa yang tak dapat terakses dengan kecerdasan otak manusia . Alam ini sebuah kesatuan yang tak terpisahkan dan satu adanya”.

Tuli:” ,...?? Aku tak mengerti maksudmu.  Apakah momentum itu masih ada berupa sebuah dimensi yang bisa dilacak dan dilalui lagi, seperti keadaan nyata saat ini “?.

Butha :”  Tuli ...jika kamu bercermin pada seribu cermin, maka kamu akan menjadi seribu. Jika cermin tinggal seratus maka kamu menjadi seratus. Alam ini adalah cermin ….Tuli.  Setiap sejarah perjalanan partikel atom akan  tesimpan rapi di alam, dan file itu masih bisa dilalui ulang dengan nyata ”.

Tuli :” ,,??? dimana tersimpan..?”

Butha :” Pada dimensi yang lain. Dimensi alam ini tak terhingga, kita sekarang hidup pada 4 dimensi. Dimensi ke 5,6,7 dan seterusnya belum ditemukan. Kamu masih ingat.. 10 tahun lalu belum ada handphone, belum ada internet. Dapatkah kamu membayangkan bagaimana sebuah internet 30 tahun lalu ?. Sebelum Thomas Alfa Edisson  belum ada lampu listrik. Dapatkan orang orang membayangkan bola lampu listrik sebelum Thomas Alfa Edisson ?. Tentu tidak Tuli, karena alam tidak punya filenya”.

Tuli :” Lalu tubuh kanak kanakku masih ada ..?, masih bisa dihidupi ….?”.

Butha :”....Ha ha... Tidak ada yang hilang di alam ini Tuli. Kamu masih bisa membayangkan dengan baik dan akurat beberapa moment masa kecilmu, itu karena kemampuan otakmu mendownload dari alam. Sekarang tergantung kapasitas Ram dari otakmu. Dalam meditasi ada yang namanya tehnik Retrograde. Kamu bisa mengalami dengan nyata masa kecilmu, masa bayimu, bahkan masa hidupmu sebelumnya.

Seorang  Sufi terkenal bernama Jalaluddin Rumi mampu mengalami kembali 700 kali kehidupan masa lalunya. Budha mampu mengalami dengan nyata 9 Big Bang kehidupan sebelumnya. Beliau berkata bahwa setiap orang sudah dilahirkan begitu banyak kali ke dimensi 4 ini, jika kamu kumpulkan seluruh air mata kesedihanmu  dari seluruh penjelmaanmu maka jumlahnya sudah melebihi samudra “.

Tuli :” Aku ..semakin tidak mengerti..apakah seeorang bisa kembali kemasa lalu ?”.

Butha :”  Setiap pergerakan partikel selalu dicopy ulang dan copiannya tersimpan rapi pada dimensi yang lain. Setiap momentum gravitasi, elektrik atau magnetik  sekecil apapun akan menyentak alam, dan alam akan otomatis save.  Alam ini sebuah komputer maha raksasa, maha canggih, melebihi jutaan trilliun penthium.”

Tuli:”Ooo ...itu makanya ada hukum karma ???”.

Butha :” Setiap kelebatan pikiranmu, menghasilkan sebuah konskwensi terhadap alam. Konskwensi konskwensi ini akan disimpan oleh alam sebagai sebuah order, kemudian alam berbalik akan membentuk dan mendesain dirimu berdasarkan konskwensi konskwensi ini. Begitulah alam bekerja  untuk dirimu.  Alam akan menggiring dirimu kesuatu keadaan karena semua itu memang adalah keinginanmu. Tapi kadang orang tak menyadari bahkan mengingkari hal itu, Sering menyumpah nyumpah atau memohon mohon merasa itu adalah sebuah hukuman atau mungkin anugrah. Kamu adalah pusat alam semesta dan kamu adalah sebuah kebebasan mutlak. Alam tak pernah kekurangan energy untuk menciptakan kamu. Materi kasat mata atau White Matter hanya 4 % dari total energy semesta. Dark Matter dan Dark Energy yang merupakan 96 % energy semesta  masih bisa menciptakan alam semesta alam semesta baru. Sehingga alam semesta bisa saja muncul dari ketiadaan.  Barbahagialah selalu dengan hal itu..Tuli”.

Tuli:” Bagaimana kalau aku tak ingin lagi dilahirkan di alam 4 dimensi ini ?.”

Butha :” ha..ha .. kamu harus mulai tidak mensign out atau mensubmit sebuah order. Kamu harus belajar dan berlatih tekun, serius dan total kepada seorang pakar untuk menolkan pikiran dan keinginanmu.  Tapi alam tidak akan serta merta juga menghentikan kelahiranmu. Sebab momentum momentum  order masa lalumu masih menumpuk, paling sedikit dalam 6 kali masa kehidupan.”

Tuli :” wah...wah sulit juga hidup pada dimensi yang lain”.

Butha :”  ha ha tidak. Permainan ini menyediakan kemungkinan yang penuh dengan keberlimpahan”.

Hujan masih berderai,tapi rupanya kadar gula dalam darah Tuli mulai menurun. Ia bergegas kedapur menanak nasi.



jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...