jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...

Thursday, July 25, 2013

Bunyi Perkutut Memang Begitu



Pagi itu burung perkutut milik Buta bernyanyi merdu, Tuli sangat terkesan mendengarnya. ketika sadar ada Butha di dekatnya maka Tuli tak membiarkan kesempatan ini menguap, lalu melontarkan pertanyaan.

Tuli : " Kenapa suara perkutut seperti itu ?"

Buta : " Maksudnya bagaimana ?".

Tuli : "   Ya maksudnya seperti semua perkutut yang lainnya suaranya mirip sekali ".

Buta : "  Ya memang begitu ", jawab Buta singkat.

Rupanya Tuli tidak puas, " ya memang begitu itu kenapa ?" Tuli kembali menyerang.

Buta : " Kan aku sudah jawab "  lalu apa lagi ? . Buta menggeser tempat duduknya dengan tenang.

Tuli : " Ya kenapa kamu tak memberi alasan apapun, yang lebih memuaskan".

Buta : " Ha ha aku sangat sayang padamu . Ketahuilah bahwa keingin tahuan itu adalah bentuk lain ketidak puasan. dan itu akan berujung pada sebuah jurang sangat dalam dan gelap yang disebut Dukka".  "Ketika aku menambah lagi jawaban padamu, maka kau akan menambah lagi pertanyaan. Setiap jawaban yang kau dapat akan kau simpan dan telaah di dalam otakmu. Hal itu akan memaksa pikiranmu memerintah sel sel otakmu untuk menyiapkan ruang data dan perangkat perangkat kecerdasan untuk hal itu yang  disebut synaps. Semakin banyak kamu bertanya dan mencari jawaban maka perangkat di sel sel otakmu semakin banyak. Lama lama akan tumbuh semakin banyak, mirip seperti hutan synaps yang berseliweran. Kamu akan tersesat sendiri.  Kamu akan sulit  bahagia. Kamu akan menderita oleh bank bank data yang kamu bangun sendiri. Pertanyaanmu akan lebih membingungkan, dan setiap jawaban akan lebih tidak memuaskan". Kamu akan cemas tentang hidup, kamu akan takut menjadi tua dan mati ".

Tuli :" Ooo begitu . Lalu bagaimana sebaiknya aku ?.

Buta : " Cukup !". Selalulah berkecukupan hati. Terimalah alam apa adanya. Jangan serakah. Berbahagialah. Kita hanya singgah sementara di alam 4 dimensi ini, bersiap siap untuk berevolusi ke dimensi yang lebih tinggi"  Tirulah bayi. Bayi sangat bahagia ketika berada di dalam rahim. Synaps synaps  masih sedikit dan sel sel otaknya belum begitu sarat dengan file file dan data data. Kalau ada rangsangan eksternal yang mengganggu ketenangannya, paling paling  ia mengisap jari untuk menenangkan diri. Kebiasaan ini sudah dilatih sejak usia 5 bulan dalam kandungan. Ini disebut fase oral."

Tuli :" Apakah itu menyebabkan bayi lahir menangis ?".

Buta:" Ya, karena dia dipindahkan dari suasana sangat tenang dan bahagia ke suasana yang gaduh. Makanya bayi akan tenang kalau segera disusui ibunya. Karena pada saat disusui telinganya akan menempel di dada ibu dan si bayi akan mendengar lagi denyut jantung ibunya. Suara yang sudah selalu ia dengarkan ketika berada dalam rahim. Ketika sang ibu hamil stress atau marah maka denyut jantung sang ibu akan menjadi cepat dan pukulannya keras, dan sang bayi mengetahui hal ini serta iapun cemas dan cendrung diam tak bergerak di dalam rahim." Disamping itu fase  oral yang dia sudah latih sejak dalam kandungan akan membuat dia tenang saat mengisap puting susu ibunya."

Tuli :" Jadi aku tidak boleh mengetahui lebih banyak ?.  Berarti peradaban tak akan bertambah maju ?.
Buta :" Si  Bayi kehilangan kebahagiaannya, karena di kemudian hari harinya dia mengetahui lebih banyak dan lebih banyak ". " Tuli  apakah yang kamu cari ? Apakah Yang kamu bayangkan yang disebut pengetahuan dan kemajuan peradaban ?. Kamu belum cukup faham tentang hal itu”.

Tuli :" ........???.. bukankah  mendapat informasi ilmiah dengan melihat, mendengar dari seseorang atau membaca buku yang berguna untuk kehidupan, dapat dianggap pengetahuan ?”.   

Butha :” ... Pengetahuan itu haruslah sesuatu yang kamu dapati, kaji dan temukan sendiri. Lebih lebih kalau  hal itu atas penyelidikan bathin. Sebab hidup ini adalah perjalanan bathin ( rohani) atau perjalanan  Sang Roh, bukan perjalanan badan fisik.”.

“Apa yang kamu bilang tadi dengan melihat, mendengar dan membaca adalah pengetahuan orang lain, bukan pengetahuan bathinmu. Tetapi jika kamu melakukan penyelidikan sendiri atas informasi 2 tersebut kemudian kamu menemukan sesuatu  darinya maka itu adalah pengetahuan “.

“ Seorang filsuf Cina terkenal bernama Lao Tsi  mengatakan lupakanlah pengetahuan yang kamu dapat dari membaca dan mendengar demi untuk kemajuanmu”.

Tuli :”.... jadi kita tetap bodoh ...dong !”

Butha :”.. tidak... justru tambah pintar.!  Bayangkan jika kamu melihat sebuah pohon yang kamu tidak tahu namanya, lalu kamu bertanya kepada seseorang. Ketika seseorang memberi tahu pohion tersebut namanya ...Mangga.. !! Maka  yang kamu save kedalam otakmu adalah 6 huruf itu yaitu ..m...a..n...g..g..a. Dan bathinmu akan berhenti sampai disitu, bathinmu melupakan obyek aslinya yaitu pohon tersebut. Itukah yang disebut pengetahuan ?. Hanya 6 hurup tersebut ?. Sejatinya kamu tidak tahu sama sekali pohon yang diberi nama mangga tersebut. Kamu hanya tahu 6 huruf saja”

“ Demikian pula apa yang kamu sebut pengetahuan dari buku atau kuliah, semua itu hanya tembok tembok yang akan menghentikan perjalanan dan penyelidikan bathinmu”.Karena itu lupakanlah segera sesudah itu, lalu kamu menyelidiki sendiri  kebenarannya”.

Tuli :”  ..... Lalu bagaimana dengan ayat ayat suci dalam agama ...?, apakah tak perlu diingat dan dihafal ?.

Butha :”.. kalau di hafal .. kamu hanya mendapat huruf huruf saja. Selidikilah ..masing masing ayat tersebut dalam kehidupan sehari hari. Tidak usah terlalu banyak, cukup 2 atau 3 ayat suci.  Laksanakanlah  dengan disiplin ... rasakan manisnya..,rasakan pahitnya... maka kamu akan mendapatkan sari sarinya, kamu mendapatkan pengetahuan yang terkandung dan tersimpan rapi di dalamnya. Mungkin seperti  apa yang didapatkan oleh penemunya atau mungkin berbeda.  Itulah pengetahuan. Setiap kita selalu belajar untuk menemukan pengetahuan hidup sendiri sendiri yang akan menyinari perjalanan bathin kita di dunia maupun sesudahnya “.


Tuli :”.. Lalu bagaimana dengan sarjana S2 atau S3  ...??  Bukankah beliau 2 itu  sangat berilmu... sehingga ... perjalanan bathinnya akan terang benderang..??.

Butha :”.. ha .. ha.. sesungguhnya kalau mereka hanya mengandalkan itu, gelar S2 atau S3, maka sampai ajalpun mereka tidak tahu apa itu pengetahuan. Mereka hanya robot robot saja yang menyimpan banyak data. Mereka seperti  beras yang direbus dengan air dingin. Pengetahuan itu memerlukan banyak kontemplasi, penyelidikan dan perenungan yang dalam. Bukan untuk memupuk ego dan menyimpan data “.

Tuli :”.. Oo jadi... itukah sebabnya kita menerima suara burung perkutut seperti itu, dan penyelidikan bathin terhadapnya yang jauh  lebih penting ..”.

Butha :”.. yess . jadi apa yang disebut ilmu pengetahuan oleh manusia saat ini adalah berangkat dari rasa penuh ketakutan kecemasan dan dan rasa imferioritas yang berujung pada meningkatnya kewaspadaan, kecurigaan dan berakhir dengan kekerasan. Baik terhadap diri sendiri , sesamanya maupun lingkungan alam.  Dari rasa takut dan ketidak tahuan yang besar itulah, peradaban manusia telah bergerak menuju kenyamanan fisikal  yang semu dengan mengendarai  pengetahuannya  yang semu pula  menuju keterpurukan perkembangan rohaninya yang menggenaskan sehingga umat manusia nanti akan menikmati hidangan yang bermenu hanya ketidak puasan dan ketidak bahagiaan”.










No comments:

jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...