Suatu pagi langit kelabu. Matahari bersembunyi dengan
rapi di balik awan. Hujan di malam hari
masih menyisakan gerimis kecil.
Tetesannya tampak berkilauan diterpa cahaya mentari yang mencuri curi celah awan. Gerimis ini tampak
bagaikan jarum jarum langit yang
menisiik ruang. Tuli memandang air hujan yang merendam akar akar rumput
mungil. Pikirannya melamun kemasa kecilnya dulu. Lalu ia bergegas mendekati Butha. Ia ingin
bertanya tentang hidup.
Tuli :” Butha kali ini perasaanku merasa sendu, ketika
mengingat masa kecilku yang sengsara. Ayah meninggal dan ibu kawin lagi. Aku di
besarkan nenek.” “ Aku ingin bertanya
padamu, apakah hidup itu sebenarnya ?.”
Butha menggeliat merapikan sarung yang membungkus dirinya
sampai ke bahu.
Butha :” Tuli kau berasal dari sebuah mahluk mini sebesar 20 mikron yang namanya
spermatozoa. Yang kemudian menerobos masuk kedalam sebuah mahluk mini bulat
sebesar 20 mikron juga yang namanya ovum. Setelah itu terbentuklah mahluk baru
sebesar 34 mikron yang namanya zygot. Mahluk ini bertumbuh dalam ruang rahim
ibumu selama 9 bulan 10 hari, kemudian lahirlah kamu, dengan jumlah sel
sebanyak 3 trilliun.
Tuli :” Terussss ….... setelah itu ? “.
Butha :” Setelah itu kedua materi genetik yang namanya
DNA, baik yang berasal dari ayahmu dan juga dari ibumu mulai bekerja pada
dirimu “.
Tuli :” Seperti apa dia bekerja ….?”.
Butha :” Seperti dirimu sekarang “.
Tuli :” Maksudnya...?.”
Butha :”
Maksudnya ya melanjutkan program
program genetik yang sudah ada sejak zaman batu “.
Tuli : “ Apa itu
…?”
Butha :” Survival “.
Tuli ;” Sampai kapan ?.”
Butha :” Sampai kamu dewasa kamu mempunyai 60-100
trilliun sel, Dan mulai usia 30 tahun sel sel ini mulai menua ( aging) dan jumlah
sel yang bunuh diri ( apopthosis
) lebih banyak dari yang muncul (
proliferasi). Pada usia rata rata diatas 70 tahun program genetik sel sel ini berhenti. Dan kamu disebut mati.”
Tuli :” Waaah ….... lalu aku kemana ?”
Butha :” Memangnya kamu tahu, kamu dari mana sebelumnya
?”.
Tuli ;” Oh tentu tidak “.
Butha :” Ya segalanya
kembali ke alam”.
Tuli :” Ya aku bisa faham itu, Bahwa tubuhku
akan hancur menjadi molekul molekul lagi atau atom atom mineral dan
kembali ke alam. Atau mungkin di gunakan oleh alam untuk membentuk mahluk baru,
entah binatang atau tumbuhan “. Tapi diriku kemana ?. Jawablah.....Oooo.. Butha
yang kukagumi. Jangan berpantun”.
Butha :” Ha.... ha.... ha..... Inilah yang menyebabkan
kamu bersedih dan menderita “.
Tuli:” Kenapa
memang ..?”
Butha : “ Karena kamu merasa ada. Dan bahkan tetap ada
untuk selamanya sebagai dirimu yang sekarang. Kamu merasa dan yakin bahwa segala aktivitas hidupmu dikendalikan oleh
sesuatu yang kau sebut sebagai dirimu. Kau merasa keberadaanmu nyata
sebagai sang pengendali. Terus terang Tuli !. Itu tidak ada.
Maafkan aku”.
Tuli : “??? …. Memangnya siapakah pengendalinya ?
Butha :” Tidak ada. Aku tidak tahu....” Semua yang kau
maksudkan itu hanyalah egomu, pikiranmu. Sesuatu ramuan dan reaksi berantai dari
molekul zat zat kimia sangat halus , yang di bentuk oleh program DNA mu.
Ada ribuan jenis zat kimia seperti ini yang disebut nerokimia, Bahkan ada yang tak
tertasah oleh hukum hukum kimia dan fisika saat ini, sehingga hanya sebagian
kecil yang diketahui. “
Tuli :” Lalu bagaimana … harusnya aku see....karang ?”
Butha :” Berbahagialah......... “
Tuli:” Bagaiana caranya ?????.....”
Butha :” Berhenti memikirkan dirimu.”
Tuli :” Wah kamu benar benar gila... Butha. Bagimana aku
bisa seperti mayat. Tanpa pikiran dan
keinginan”
Butha :” Ha ..Ha … seharusnya kamu berbahagia Tuli. Alam
menciptakan dirinya sebagai seorang kamu, lalu memusnahkannya habis
sampai ke akar akarnya. Kalau tidak, kamu bisa
bersedih jutaan abad melewati kelahiran
demi kelahiran, menyusuri peradaban demi peradaban. Ketahuilah alam maha bijaksana. Kamu tetap
ada sebagai alam. Dan akan dibentuk lagi dalam
perwujudan yang sangat berbeda dari sejkarang dalam segala galanya.
Kendali itu bukan dirimu. Kau tidak
memiliki inti diri sebagi pengendali. Berbahagialah.....”
Tuli :” Gila......!!.
Tapi apakah ini menyebabkan orang kaya, orang miskin, orang sukses,
orang gagal, orang berpangkat , orang buta hurup masih dirundung oleh
kesusahan, penderitaan dan kecemasan
dengan kualitas dan kuantitas penderitaan yang nota bene tidak berbeda bermakna ?”
Butha :” Persis !!. Mereka semua menderita. Karena merasa
memiliki inti diri”.
Tuli duduk terbengong
menatap langit pagi yang kelabu. Secercah cahaya berusia sembilan menit
dari matahari menabrak sudut matanya. Mungkin saja ditubuhnya telah tertancap
partikel cahaya dari bintang bintang yang berusia jutaan tahun. Dia baru
menyadari bahwa tubuhnya adalah sebuah deburan hebat yang tak pernah berhenti
dari trilliunan molekul yang silih berganti
dengan alam. Deburan ini melebihi
tumpahan Niagara Fall yang menumpahkan
hampir 6000 liter air perdetik.
Tuli bangkit dan berjalan jalan diatas rumput basah,
menendang nendangkan kakinya yang terasa agak kaku , menunduk dan mengangkat
kepala berada dalam suasana perasaan antara galau dan setengah mengerti akan
kata kata Butha. “ Hidup ini tanpa inti diri. Dan itulah yang membuat kamu bahagia. “