Wednesday, April 11, 2012
PENCIPTAAN BERASAL DARI CINTA KASIH
Setiap mahluk adalah perwujudan cintakasih. Setiap mahluk adalah pancaran cintakasih, karena setiap mahluk diciptakan dengan cinta kasih, diciptakan oleh cintakasih. Cintakasih bekerja dibalik semua penciptaan.
Anda tak bisa bekerja kalau tak cinta pada pekerjaannya, apalagi menciptakan sesuatu. Pekerjaan memerlukan cintakasih terhadap pekerjaan itu sendiri. Baik di laboratorium, bengkel speda, kantor, rumah sakit, pabrik dan perusahan lainnya.
Seorang harus selalu mencintai dan menyayangi serta memikirkan pekerjaannnya, maka barulah ia mempunyai gagasan gagasan atau inovasi inovasi penciptaan.
Begitulah penciptaan segala sesuatu berdasarkan cintakasih. Tapi cintakasih yang satu ini bukan cintakasih biasa biasa. Akan tetapi cintakasih yang melampaui segala batas. Cintakasih yang tak terbatas. Seekor semut atau seekor burung hanya bisa tercipta dari cinta kasih yang tak terbatas. ( Subhahana ....) Mungkin cintakasih pula yang bekerja menggerakkan DNA dalam Krommosom sel sel tubuh kita ?
Mampukah manusia menciptakan sebuah molekul dari kecerdasan pikirannya ? Hanya cintakasih yang tak terbatas yang mampu mencipta. Jika manusia yang paling cintakasih mempunyai level 100 maka Sang Maha Pencipta mencapai level satu trilliun atau bahkan tak terhingga ( Allahu Akbar......). Menangislah anda jika merenungkan cintakasih Allah yang tak terbatas ini. Apa yang dipakai untuk membalas.....?
Jika seorang menyerahkan jiwa raganya kepada Tuhan itu belumlah apa apa. Tapi jika dia berlaku cintakasih terhadap semua mahluk dan semua manusia tanpa membedakan warna kulit, ras, agama, politik dan lain lain, maka itu barulah prestasi.
Cinta kasih adalah Yadnya tertinggi tapi sekaligus Yadnya tersulit ( Hindhu menyebut jalan ini adalah Karma Yoga). Jalan cintakasih adalah berdasar kerendahan hati dan keikhlasan. Tak gampang orang berprilaku rendah hati dan ikhlas.
Tercatat hanya Sang Buddha adalah mahluk cinta kasih. Sang Buddha adalah perwujudan cintakasih yang menyembul kedunia materi dengan cahayanya yang jernih bagai bulan purnama di malam hari. Karena sang Buddha dalam meditasinya telah mencapai tingkat mengalami cintakasih.
Tingkat pertama, adalah Nimmita yaitu melihat cahaya cahaya cintakasih yaitu cahaya cahaya Tuhan. Cahaya cahaya ini menimbulkan rasa bahagia diatas segala rasa bahagia, atau super bahagia. Rasa bahagia ini tak akan pernah dirasakan di dunia materi ( kehidupan dunia ).
Tingkat ke2 dan 3 adalah Jana I dan II. Ditingkat ini meditator akan merasa terseret kedalam kekosongan tak bertepi. Untuk masuk ketingkat ini tak mudah karena meditator harus sudah mampu menghapus identitas diri. Jadi sudah mampu menghilangkan faham tentang adanya diri. Pada tingkat ini meditator mengalami pelepasan dari segala keterikatan.
Pada tingkat selanjutnya yaitu Jana 3 dan 4, meditator kehilangan kontrol diri. Bergerak terus kedalam kedalaman kesunyian nan tak bertepi. Bahkan untuk berfikirpun tak mampu lagi, tak mampu merngingat apa apa. Dan bahkan keinginan untuk mulai berfikirpun tak mampu. Pada tingkat ini meditator mengalami bahwa ada kontrol diluar diri. Jadi penciptaan ini dilakukan oleh sesuatu kontrol yang ghaib yang tak bisa didiskripsikan dengan cara apapun.
Pada tahap terdalam adalah Nibbhana yang artinya pemadaman total. Tak ada apapun yang mampu exis disini. Pada tinggkat ini meditator mengalamai apa itu cintakasih yang menciptakan segala sesuatu.
Meditator yang mencapai tingkat ini mengerti apa itu cintakasih. Untuk dalam kehidupan sehari hari kalau ingin mendekatkan diri kepda Sang Pencipta tentu dengan bersikap dan berprilaku cintakasih terhadap mahlkuk ciptaanNYA dan segala sesuatu.
Pada tingkat tertentu dalam usia hidup anda , dalam kondisi perenungan dalam dan ketenangan bathin yang sunyi anda akan merasakan getaran halus penciptaan yang selalu bergema tak pernah henti. Itulah getaran cintakasih. Selamat mencoba
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment