Sunday, October 30, 2011
KEHIDUPAN TINGKAT SUBPARTIKEL ATOM
Atom adalah bagaikan sebuah Bumi yang memiliki inti dan atmosfir sendiri. Pada inti atom terdapat Proton dalam jumlah yang berbeda beda tiap atom. Pada atmosfir atom terdapat banyak sekali sub partikel atom yang berterbangan dengan kecepatan melebihi 300.000 km/detik, sehingga dalam pengamatan foto quantum atmosfir atom tampak kelabu seperti awan pekat.
Reaksi reaksi perpindahan dan pembentukan energy sangat cepat dan sibuk. Jenis jenis sub partikel tersebut antara lain : Elektron, Photon, Neutrinio, Meson, Gluon, Muon, Quark dan lain lain. Semua bergerak teratur simetri dan terukur dalam keseimbangan yang harmonis (Chantih).
Dinamika yang sangat mengagumkan ini membuat kita bertanya tanya apakah unit terkecil dari kehidupan fisik ? Apakah sub partikel atom adalah bentukan kehidupan tersendiri tingkat sub partikel ? Lalu apakah sebenarnya difinisi hidup secara fisik ? Dan apakah difinisi mati secara fisik ? Siapakah yang berhak, sah dan pantas di katakan hidup secara fisik ?
Atau mungkin sementara ini difinisi kita yang kita anut tentang hidup sangat dangkal?. Atau sebenarnya tak ada yang namanya hidup atau mati. Alam ini adalah Mayapadha ? ” The dream land ?”.
Hindhu menyebut Mayapadha atau Mercapadha. Artinya alam siluman, alam bukan sebenarnya. Alam ini adalah kosong. Kita berasal dari kosong, berjalan dalam kosong dan menuju kosong. ” Sunya Ambara Bwana ”.
Menurut Suami Prabupadha Wisnupadha Bhakti Wedhanta alam kasat mata ini dibentuk dari energy Maya Sakti. Energy Maya Sakti berasal dari Dewi Durgha pasangan Dewa Ciwa. Energy ini menurunkan frekwensi dan vibrasinya bertrilliun trilliun kali dari frekwensi dan vibrasi asalnya sampai menjadi titik kesadaran lalu menurunkan lagi vibrasinya sampai menjadi titik titik materi ( Material dot). Titik titik inilah cikal bakal pembentuk materi. Jika energy Maya Sakti ini kembali ke frekwensi dan vibrasi asalnya maka alam kasat mata ini atau alam materi ini akan lenyap dalam waktu sepermilliyaran detik ( in the very tiny moment). Maka dari itu dalam mythologi Hindhu Dewi Durgha disembah sebagai Ibu Alam Semesta.
Begitu juga Frekwensi dan vibrasi energy ini berhenti pada beebagai level, sehingga terbentuk berbagai dimensi alam semesta yang tak terhitung jumlahnya.( count’less dimentions of nature )
Akankah kita telah mewarisi kebohongan tentang hidup. Kita dipandu oleh ego dipandu oleh pikiran dan pancaindra yang sangat terbatas dalam membangun sebuah difinisi dan persepsi tentang hidup. Ketika Budha 2500 tahun yang lalu mengungkapkan bahwa hidup itu adalah Dukka, Pana, Anatta dan Anica. Maka hidup adalah sebuah kekosongan abadi.
Dalam kekosongan inilah kita menemukan arti damai ( Chantih), sebab dalam kekosongan sempurna yang bisa eksis hanyalah kedamaian. Hanya di dalam kedamaian kebahagiaan akan mampu tumbuh dan mekar berkembang. Dengan kata lain Kedamaian ( Chantih) adalah tempatnya kebahagiaan. Tanpa kedamaian tak ada kebahagiaan, hanya ada kesenangan sesaat. Kebahagiaan itu permanent. Semua partikel alam ini selalu berubah ( Impermanent) tapi hanya satu yang tak berubah Kebahagiaan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment