Tuhan kali ini aku benar benar bertanya kepadaMU
Aku telah lahir dan hidup lebih dari lima puluh tahun
Aku akan selalu memujamu dan mengenangmu
Itu pasti
Kata pak guru itu bagus.
Tapi aku belum pernah mampu menangkap walau hanya sebersit wajah bayangmu
Aku tahu semua keluargaku dan orang orang terkasihku akan berpisah di suatu saat
Semua mahluk, binatang, tumbuhan, dan orang orang disekitarku kini sedang berjalan dalam ruang kematiannya sendiri sendiri
Kita sedang berjalan sendiri sendiri dalam jalur kematian
Itukah yang dimaksud evolusi?
Sesuatu yang jauh berada diatas kelahiran, kehidupan dan kematian ?
Aku tahu tubuhku terdiri dari enam puluh trilliun sel, setiap sel terdiri dari milliaran molekul dan trilliunan atom, semua berubah dalam setiap sepermilliaran detik
Betapa tak suatu partikel atompun dapat bertahan terhadap badai dahsyat dari kekuatan Stithi, Utpathi dan Pralina,.milikMU
Lalu suatu saat Kau akan mengambil indah mataku, merdu telingaku, manis lidahku, cerdas pikiranku, sendu hatiku, dan nyatalah memang aku tak memiliki apapun.
Semua itu milikMu.
Aku tak tahu permainan apa ini ?.
Orang orang lahir, hidup dan mati dengan begitu sukarela
Ratusan milliar galaxy, trilliunan bintang dan planet sedang berevolusi juga ?
Ketika orang tertawa dan menangis aku geli menyaksikannya.
Tidak tidak, aku tak ingin sebodoh itu.
Aku ingin menutup mataku, telingaku bahkan pikiranku, karena orang orang disekitarku adalah kesepian kesepian yang berjalan sendiri sendiri dalam kesunyian yang abadi.
Tuhan kali ini aku benar benar bertanya ke padaMU.
Apakah arti semua permainan ini ?.
Aku tak mungkin akan selalu bersama keluarga dan orang orang tercinta.
Aku pasti akan berpisah dengan mereka suatu saat,.
Kemana ? Tuhan tunjukkan sebersit saja Maha rahasiaMU.
Untuk apa aku dilahirkan ? apakah semua itu atas permintaanku? Atau kehendakMU?
Setelah kematian ini kemana aku pergi ?, bersama siapa ? berapa lama ?
Apakah dalam dunia yang sama dengan sekarang atau dunia yang lain ?
Kemana mereka mereka yang telah pergi mendahului kami ?
Mereka akan ketemu lagi ?
Pasti aku tak akan mampu mengenalinya lagi. Karena mataku telah kau ambil, telingaku telah kau ambil, pikiranku telah kau ambil dan juga mereka .
Permainan ini untuk apa ? untuk siapa ?
Untuk sebuah evolusi yang agung ? sampai kapan ?
Apakah memang aku abadi ?
Kadang aku bosan makan , bekerja dan tidur. Toh semua itu akan berakhir, toh semua itu bulsitttt!!!
Aku akan selalu selau memujamu, berharap ada sebersit rahasia yang dapat kutangkap.
Apakah aku harus bersedih atau tertawa dalam sandiwara kehidupan ini ? aku tak tahu, aku bingung.
Apa yang membuatku bersedih ? apa yang membuatku bersenang ?
Untuk sesuatu yang tidak abadi ?
Materi adalah kumpulan atom, atom adalah kumpulan sub partikel atom. Dan seterusnya sampai pada suatu titik yang tak terbagi oleh kecerdasan manusia yang sangat terbatas.
Semesta adalah bertrilliun bintang, bertrilliun dimensi sampai pada suatu titik yang tak terukur oleh kecerdasan manusia yang terbatas.
Kehidupan sedang membuai dan melenakan diriku dalam permainan sementara.
Perjalanan ini membuat aku hanya menanti ,seperti menanti kereta di stasiun.
Tapi aku berfikir aku tak usah menanti, aku harus mencari sendiri perjalanan ini, karena perjalanan ini adalah tanggung jawabku sendiri sendiri.
Tak seorangpun peduli , masing masing berjalan sendiri sendiri dalam alur kematiannya.
Kehidupan ini sangat sibuk dipenuhi oleh orang orang yang baru lahir, sudah lahir dan akan pergi.
Planet ini adalah stasiun perisitirahatan sementara dari perjalanan evolusi roh yang sangat padat dan sibuk.
Tuhan siapakah sebenarnya aku dan semua yang lain ? kenapa harus melewati perjalanan yang melelahkan ini ? aku ingin menutup mata, telinga, hati dan pikiranku
Mungkin setelah itu aku akan dapat mendengarMU.
Tuhan mohon jawablah semua itu.
Saturday, September 25, 2010
Monday, September 20, 2010
puisi gereja tua
Grejaku I
Greja tua
Kudatang lusuh
Reruntuhan bata
disudut halaman
kubersimpuh
mencium tanah
berharap rata dgn tanah
atau lebih rendah dari rumput
kecium tetesan darah
sang Kudus
wangi bagai melati
tiba tiba
aku merasa jadi sekuntum bunga cinta
semerbak menembus semua dinding
aku membasuh hatiku
dengan tetesan tetesan injil yang terperas
hingga sebening kaca
sekilap perak
sekokoh baja
biar ku dapat melihat
semua yang tak pernah tertampakkan oleh dunia
kesederhanaan agung
apa adanya
membuatku meleleh dan menguap
menjadi halibut cinta
yang tak pernah bersyarat
Grejaku II
Di gereja ini
Aku akan membunuh semua inginku
Mencincang semua anganku
Hingga menjadi selembar kertas kosong
Dihadapan cinta yang Agung
Hanya itu yang dibutuhkan
Agar bisa terbang kesemua galaxy
Thursday, September 9, 2010
Subscribe to:
Posts (Atom)