jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...

Wednesday, July 31, 2013

Hidup tanpa inti diri



Suatu pagi langit kelabu. Matahari bersembunyi dengan rapi di balik  awan. Hujan di malam hari masih menyisakan gerimis kecil.  Tetesannya tampak berkilauan diterpa cahaya mentari yang  mencuri curi celah awan. Gerimis ini tampak bagaikan jarum  jarum langit yang menisiik ruang. Tuli memandang air hujan yang merendam akar akar rumput mungil.  Pikirannya melamun kemasa  kecilnya dulu.  Lalu ia bergegas mendekati Butha. Ia ingin bertanya tentang hidup.

Tuli :” Butha kali ini perasaanku merasa sendu, ketika mengingat masa kecilku yang sengsara. Ayah meninggal dan ibu kawin lagi. Aku di besarkan nenek.”  “ Aku ingin bertanya padamu, apakah hidup itu sebenarnya ?.” 

Butha menggeliat merapikan sarung yang membungkus dirinya sampai ke bahu.

Butha :” Tuli kau berasal dari sebuah  mahluk mini sebesar 20 mikron yang namanya spermatozoa. Yang kemudian menerobos masuk kedalam sebuah mahluk mini bulat sebesar 20 mikron juga yang namanya ovum. Setelah itu terbentuklah mahluk baru sebesar 34 mikron yang namanya zygot. Mahluk ini bertumbuh dalam ruang rahim ibumu selama 9 bulan 10 hari, kemudian lahirlah kamu, dengan jumlah sel sebanyak 3 trilliun.

Tuli :” Terussss ….... setelah itu ? “.

Butha :” Setelah itu kedua materi genetik yang namanya DNA, baik yang berasal dari ayahmu dan juga dari ibumu mulai bekerja pada dirimu “.

Tuli :” Seperti apa dia bekerja ….?”.

Butha :” Seperti dirimu sekarang “.

Tuli :” Maksudnya...?.”

Butha :”  Maksudnya  ya melanjutkan program program genetik yang sudah ada sejak zaman batu “.

Tuli : “  Apa itu …?”

Butha :” Survival “.

Tuli ;” Sampai kapan ?.”

Butha :” Sampai kamu dewasa kamu mempunyai 60-100 trilliun sel, Dan mulai usia 30 tahun sel sel ini mulai menua ( aging) dan  jumlah  sel yang  bunuh diri ( apopthosis ) lebih banyak dari yang  muncul ( proliferasi). Pada usia rata rata diatas 70 tahun   program genetik sel sel ini  berhenti. Dan kamu  disebut mati.”

Tuli :” Waaah ….... lalu aku kemana ?” 

Butha :” Memangnya kamu tahu, kamu dari mana sebelumnya ?”.

Tuli ;” Oh tentu tidak “.

Butha :” Ya segalanya  kembali ke alam”.

Tuli :” Ya aku bisa faham itu, Bahwa  tubuhku  akan hancur menjadi molekul molekul lagi atau atom atom mineral dan kembali ke alam. Atau mungkin di gunakan oleh alam untuk membentuk mahluk baru, entah binatang atau tumbuhan “. Tapi diriku kemana ?. Jawablah.....Oooo.. Butha yang kukagumi. Jangan berpantun”.

Butha :” Ha.... ha.... ha..... Inilah yang menyebabkan kamu bersedih dan menderita “.

Tuli:” Kenapa  memang ..?”

Butha : “ Karena kamu merasa ada. Dan bahkan tetap ada untuk selamanya sebagai dirimu yang sekarang. Kamu merasa dan yakin bahwa  segala aktivitas hidupmu dikendalikan oleh sesuatu yang kau sebut sebagai dirimu. Kau merasa keberadaanmu  nyata  sebagai sang pengendali. Terus terang Tuli !. Itu tidak ada.
 Maafkan aku”.

Tuli : “??? …. Memangnya siapakah pengendalinya ?

Butha :” Tidak ada. Aku tidak tahu....” Semua yang kau maksudkan itu hanyalah egomu, pikiranmu. Sesuatu ramuan dan reaksi berantai dari molekul zat zat kimia sangat halus , yang di bentuk oleh program DNA mu. Ada  ribuan jenis  zat kimia seperti ini  yang disebut nerokimia, Bahkan ada yang tak tertasah oleh hukum hukum kimia dan fisika saat ini, sehingga hanya sebagian kecil yang diketahui. “

Tuli :” Lalu bagaimana … harusnya aku see....karang ?”

Butha :” Berbahagialah......... “

Tuli:” Bagaiana caranya ?????.....”

Butha :” Berhenti memikirkan dirimu.”

Tuli :” Wah kamu benar benar gila... Butha. Bagimana aku bisa  seperti mayat. Tanpa pikiran dan keinginan”

Butha :” Ha ..Ha … seharusnya kamu berbahagia Tuli.  Alam  menciptakan dirinya sebagai seorang kamu, lalu memusnahkannya habis sampai ke akar akarnya. Kalau tidak, kamu bisa  bersedih jutaan abad melewati kelahiran  demi kelahiran, menyusuri peradaban demi peradaban.  Ketahuilah alam maha bijaksana. Kamu tetap ada sebagai alam. Dan akan dibentuk lagi dalam  perwujudan yang sangat berbeda dari sejkarang dalam segala galanya. Kendali itu bukan dirimu.  Kau tidak memiliki  inti diri  sebagi pengendali. Berbahagialah.....”

Tuli :” Gila......!!.  Tapi apakah ini menyebabkan orang kaya, orang miskin, orang sukses, orang gagal, orang berpangkat , orang buta hurup masih dirundung oleh kesusahan, penderitaan dan kecemasan  dengan kualitas dan kuantitas penderitaan yang  nota bene tidak berbeda bermakna ?”

Butha :” Persis !!. Mereka semua menderita. Karena merasa memiliki inti diri”.

Tuli duduk terbengong  menatap langit pagi yang kelabu. Secercah cahaya berusia sembilan menit dari matahari menabrak sudut matanya. Mungkin saja ditubuhnya telah tertancap partikel cahaya dari bintang bintang yang berusia jutaan tahun. Dia baru menyadari bahwa tubuhnya adalah sebuah deburan hebat yang tak pernah berhenti dari trilliunan molekul  yang silih berganti dengan alam.  Deburan ini melebihi tumpahan Niagara Fall  yang menumpahkan hampir 6000 liter air perdetik.

Tuli bangkit dan berjalan jalan diatas rumput basah, menendang nendangkan kakinya yang terasa agak kaku , menunduk dan mengangkat kepala berada dalam suasana perasaan antara galau dan setengah mengerti akan kata kata Butha. “ Hidup ini tanpa inti diri. Dan itulah yang membuat  kamu bahagia. “













Thursday, July 25, 2013

Bunyi Perkutut Memang Begitu



Pagi itu burung perkutut milik Buta bernyanyi merdu, Tuli sangat terkesan mendengarnya. ketika sadar ada Butha di dekatnya maka Tuli tak membiarkan kesempatan ini menguap, lalu melontarkan pertanyaan.

Tuli : " Kenapa suara perkutut seperti itu ?"

Buta : " Maksudnya bagaimana ?".

Tuli : "   Ya maksudnya seperti semua perkutut yang lainnya suaranya mirip sekali ".

Buta : "  Ya memang begitu ", jawab Buta singkat.

Rupanya Tuli tidak puas, " ya memang begitu itu kenapa ?" Tuli kembali menyerang.

Buta : " Kan aku sudah jawab "  lalu apa lagi ? . Buta menggeser tempat duduknya dengan tenang.

Tuli : " Ya kenapa kamu tak memberi alasan apapun, yang lebih memuaskan".

Buta : " Ha ha aku sangat sayang padamu . Ketahuilah bahwa keingin tahuan itu adalah bentuk lain ketidak puasan. dan itu akan berujung pada sebuah jurang sangat dalam dan gelap yang disebut Dukka".  "Ketika aku menambah lagi jawaban padamu, maka kau akan menambah lagi pertanyaan. Setiap jawaban yang kau dapat akan kau simpan dan telaah di dalam otakmu. Hal itu akan memaksa pikiranmu memerintah sel sel otakmu untuk menyiapkan ruang data dan perangkat perangkat kecerdasan untuk hal itu yang  disebut synaps. Semakin banyak kamu bertanya dan mencari jawaban maka perangkat di sel sel otakmu semakin banyak. Lama lama akan tumbuh semakin banyak, mirip seperti hutan synaps yang berseliweran. Kamu akan tersesat sendiri.  Kamu akan sulit  bahagia. Kamu akan menderita oleh bank bank data yang kamu bangun sendiri. Pertanyaanmu akan lebih membingungkan, dan setiap jawaban akan lebih tidak memuaskan". Kamu akan cemas tentang hidup, kamu akan takut menjadi tua dan mati ".

Tuli :" Ooo begitu . Lalu bagaimana sebaiknya aku ?.

Buta : " Cukup !". Selalulah berkecukupan hati. Terimalah alam apa adanya. Jangan serakah. Berbahagialah. Kita hanya singgah sementara di alam 4 dimensi ini, bersiap siap untuk berevolusi ke dimensi yang lebih tinggi"  Tirulah bayi. Bayi sangat bahagia ketika berada di dalam rahim. Synaps synaps  masih sedikit dan sel sel otaknya belum begitu sarat dengan file file dan data data. Kalau ada rangsangan eksternal yang mengganggu ketenangannya, paling paling  ia mengisap jari untuk menenangkan diri. Kebiasaan ini sudah dilatih sejak usia 5 bulan dalam kandungan. Ini disebut fase oral."

Tuli :" Apakah itu menyebabkan bayi lahir menangis ?".

Buta:" Ya, karena dia dipindahkan dari suasana sangat tenang dan bahagia ke suasana yang gaduh. Makanya bayi akan tenang kalau segera disusui ibunya. Karena pada saat disusui telinganya akan menempel di dada ibu dan si bayi akan mendengar lagi denyut jantung ibunya. Suara yang sudah selalu ia dengarkan ketika berada dalam rahim. Ketika sang ibu hamil stress atau marah maka denyut jantung sang ibu akan menjadi cepat dan pukulannya keras, dan sang bayi mengetahui hal ini serta iapun cemas dan cendrung diam tak bergerak di dalam rahim." Disamping itu fase  oral yang dia sudah latih sejak dalam kandungan akan membuat dia tenang saat mengisap puting susu ibunya."

Tuli :" Jadi aku tidak boleh mengetahui lebih banyak ?.  Berarti peradaban tak akan bertambah maju ?.
Buta :" Si  Bayi kehilangan kebahagiaannya, karena di kemudian hari harinya dia mengetahui lebih banyak dan lebih banyak ". " Tuli  apakah yang kamu cari ? Apakah Yang kamu bayangkan yang disebut pengetahuan dan kemajuan peradaban ?. Kamu belum cukup faham tentang hal itu”.

Tuli :" ........???.. bukankah  mendapat informasi ilmiah dengan melihat, mendengar dari seseorang atau membaca buku yang berguna untuk kehidupan, dapat dianggap pengetahuan ?”.   

Butha :” ... Pengetahuan itu haruslah sesuatu yang kamu dapati, kaji dan temukan sendiri. Lebih lebih kalau  hal itu atas penyelidikan bathin. Sebab hidup ini adalah perjalanan bathin ( rohani) atau perjalanan  Sang Roh, bukan perjalanan badan fisik.”.

“Apa yang kamu bilang tadi dengan melihat, mendengar dan membaca adalah pengetahuan orang lain, bukan pengetahuan bathinmu. Tetapi jika kamu melakukan penyelidikan sendiri atas informasi 2 tersebut kemudian kamu menemukan sesuatu  darinya maka itu adalah pengetahuan “.

“ Seorang filsuf Cina terkenal bernama Lao Tsi  mengatakan lupakanlah pengetahuan yang kamu dapat dari membaca dan mendengar demi untuk kemajuanmu”.

Tuli :”.... jadi kita tetap bodoh ...dong !”

Butha :”.. tidak... justru tambah pintar.!  Bayangkan jika kamu melihat sebuah pohon yang kamu tidak tahu namanya, lalu kamu bertanya kepada seseorang. Ketika seseorang memberi tahu pohion tersebut namanya ...Mangga.. !! Maka  yang kamu save kedalam otakmu adalah 6 huruf itu yaitu ..m...a..n...g..g..a. Dan bathinmu akan berhenti sampai disitu, bathinmu melupakan obyek aslinya yaitu pohon tersebut. Itukah yang disebut pengetahuan ?. Hanya 6 hurup tersebut ?. Sejatinya kamu tidak tahu sama sekali pohon yang diberi nama mangga tersebut. Kamu hanya tahu 6 huruf saja”

“ Demikian pula apa yang kamu sebut pengetahuan dari buku atau kuliah, semua itu hanya tembok tembok yang akan menghentikan perjalanan dan penyelidikan bathinmu”.Karena itu lupakanlah segera sesudah itu, lalu kamu menyelidiki sendiri  kebenarannya”.

Tuli :”  ..... Lalu bagaimana dengan ayat ayat suci dalam agama ...?, apakah tak perlu diingat dan dihafal ?.

Butha :”.. kalau di hafal .. kamu hanya mendapat huruf huruf saja. Selidikilah ..masing masing ayat tersebut dalam kehidupan sehari hari. Tidak usah terlalu banyak, cukup 2 atau 3 ayat suci.  Laksanakanlah  dengan disiplin ... rasakan manisnya..,rasakan pahitnya... maka kamu akan mendapatkan sari sarinya, kamu mendapatkan pengetahuan yang terkandung dan tersimpan rapi di dalamnya. Mungkin seperti  apa yang didapatkan oleh penemunya atau mungkin berbeda.  Itulah pengetahuan. Setiap kita selalu belajar untuk menemukan pengetahuan hidup sendiri sendiri yang akan menyinari perjalanan bathin kita di dunia maupun sesudahnya “.


Tuli :”.. Lalu bagaimana dengan sarjana S2 atau S3  ...??  Bukankah beliau 2 itu  sangat berilmu... sehingga ... perjalanan bathinnya akan terang benderang..??.

Butha :”.. ha .. ha.. sesungguhnya kalau mereka hanya mengandalkan itu, gelar S2 atau S3, maka sampai ajalpun mereka tidak tahu apa itu pengetahuan. Mereka hanya robot robot saja yang menyimpan banyak data. Mereka seperti  beras yang direbus dengan air dingin. Pengetahuan itu memerlukan banyak kontemplasi, penyelidikan dan perenungan yang dalam. Bukan untuk memupuk ego dan menyimpan data “.

Tuli :”.. Oo jadi... itukah sebabnya kita menerima suara burung perkutut seperti itu, dan penyelidikan bathin terhadapnya yang jauh  lebih penting ..”.

Butha :”.. yess . jadi apa yang disebut ilmu pengetahuan oleh manusia saat ini adalah berangkat dari rasa penuh ketakutan kecemasan dan dan rasa imferioritas yang berujung pada meningkatnya kewaspadaan, kecurigaan dan berakhir dengan kekerasan. Baik terhadap diri sendiri , sesamanya maupun lingkungan alam.  Dari rasa takut dan ketidak tahuan yang besar itulah, peradaban manusia telah bergerak menuju kenyamanan fisikal  yang semu dengan mengendarai  pengetahuannya  yang semu pula  menuju keterpurukan perkembangan rohaninya yang menggenaskan sehingga umat manusia nanti akan menikmati hidangan yang bermenu hanya ketidak puasan dan ketidak bahagiaan”.










jasa arsitektur rumah dan desain villa, klik disini...